Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menargetkan pemerataan transformasi digital ke daerah, khususnya adanya akses internet 4G pada tahun 2022.
"Kemenkominfo mendapat arahan dari presiden untuk pastikan seluruh desa terhubung 4G dapat terpenuhi pada tahun depan. Setelah terpenuhi dan semakin masif, harapannya pada 2022 semua desa bisa terhubung 4G semua," kata Direktur Layanan Aplikasi dan Informatika (Aptika) Pemerintahan Kominfo Bambang Dwi Anggono.
Saat ini terdapat 12.548 desa yang belum menikmati internet sekelas 4G. Transformasi digital, kata Bambang, tak hanya soal pemerataan internet untuk seluruh warga negara Indonesia, namun juga pada sektor pelayanan publik untuk melayani masyarakat secara mudah dan praktis.
"Digitalisasi tidak bisa dihindari lagi, harus efektif dan smart. Untuk pelayanan publik sendiri, masyarakat masih harus mengakses satu-satu untuk mendapatkan layanan dari pemerintah," kata Bambang.
"Kesiapan pemerintah untuk siapkan layanan terpadu (untuk masyarakat)... Kami merasa kita punya PR (pekerjaan rumah) dimana data dari pemerintah dapat terintegrasi dan dapat diakses secara terpadu," ujarnya melanjutkan.
Bambang lalu memberikan contoh, bagaimana saat awal pandemi, sejumlah situs dan aplikasi layanan pemerintah seperti kependudukan, imigrasi, dan perpanjangan SIM sempat terhenti sementara karena banyak yang mengakses.
"Layanan kita belum cukup mampu untuk handle layanan secara online. Maka, kita siapkan infrastruktur untuk pelosok, dan buat layanan terpadu agar mudah memberikan akses layanan publik di satu aplikasi atau web," jelas dia.
Literasi digital
Selain mendorong pemerataan akses internet dan optimalisasi pelayanan publik, Bambang mengatakan, literasi digital juga merupakan salah satu hal penting di era transformasi digital.
Menurut dia, literasi digital dapat mengedukasi masyarakat akan pentingnya internet dan teknologi, serta memanfaatkannya secara tepat untuk kehidupan sehari hari.
Adapun beberapa program literasi digital dari Kemenkominfo, yaitu Siberkreasi, Digital Talent Scholarship, dan Digital Leader Academy.
Siberkreasi, yang ditargetkan mampu mencapai 50 juta warga yang diedukasi mengenai IT ini merupakan program pertama.
Disusul dengan Digital Talent Scholarship yang merupakan pelatihan teknis bagi peserta untuk mengarahkan mereka memanfaatkan IT di profesinya.
"Digital Leadership Academy, kita mendorong masyarakat agar tak hanya tahu dan manfaatkan IT secara maksimal, tapi juga agar mereka bisa menjadi leader seperti CTO, dan sebagainya," kata Bambang.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR