Hingga detik ini, orang-orang Arab mengecam Google dan Apple karena Palestina dihapus dari Google Maps dan Apple Maps.
Salah satu yang menyuarakannya adalah pemilik akun twitter @hassan_Sheikh4.
Ia memaparkan screenshot dua peta digital di mana satu peta menunjukkan Palestina sementara lainnya tidak menyebut adanya Palestina hanya menampilkan jalur Gaza, West Bank dan Jerusalem.
"Malu atas kelakuanmu Google! Bagaimana bisa kamu mendukung Israel dan menghapus Palestina dari Google Maps," tulisnya di Twitter.
"Saya sudah cek Gmaps dan itu benar. Mereka telah menghapus Palestina sepenuhnya dari peta dunia," ujar pengguna twitter lainnya seperti dikutip dari Express.
Google belum memberikan tanggapan resminya. Namun perdebatan ini bukan pertama kalinya muncul di dunia maya. Pada 2016 silam hal ini juga menjadi masalah.
Ketika itu juru bicara Google mengatakan "tidak pernah ada label 'Palestina' di Google Maps."
Seorang juru bicara Google lainnya mengatakan ada bug yang menghapus label untuk "Tepi Barat" dan " Gaza." "Kami sedang bekerja dengan cepat untuk membawa label ini kembali ke area tersebut," katanya.
Express mengungkapkan tidak adanya Palestina ada kaitannya dengan pengakuan Palestina sebagai negara merdeka. Ada 138 anggota PBB yang akui Palestina sebagai negara merdeka.
Namun sebagian besar negara barat tidak mengakui kemerdekaan palestina. Salah satunya, Amerika Serikat (AS), yang merupakan kantor pusat Google dan Apple.
Petisi
Petisi dan protes warganet untuk mengembalikan Palestina ke Google dan Apple Maps bermunculan.
Berdasarkan penelusuran, pengetikan kata Palestine di Google Maps maupun Apple Maps akan mengarahkan pengguna ke daerah Gaza dan tepi Barat Palestina. Namun di Google hanya muncul Israel dan tidak ada kata Palestina.
Di Twitter tagar #FreePalestine sempat muncul menjadi trending topic saat kabar hilangnya Palestine di Maps mengemuka.
Bukan hanya Google, aplikasi Apple juga dikabarkan sama-sama menghilangkan Palestina dari petanya, dan menuai protes serupa.
Selain protes melalui media sosial, protes juga dilancarkan oleh warganet Indonesia lewat petisi lewat laman change.org. Salah satunya yang dibuat oleh Hario Dhewanto.
Hario menuliskan dalam bahasa Inggris, "Penghilangan Palestina adalah penghinaan yang menyedihkan bagi rakyat Palestina dan merusak upaya jutaan orang yang terlibat dalam kampanye untuk mengamankan kemerdekaan Palestina dan kebebasan dari pendudukan dan penindasan Israel."
"Ini adalah masalah penting, karena Google Maps sekarang dianggap definitif oleh orang-orang di seluruh dunia, termasuk jurnalis, mahasiswa, dan lainnya yang melakukan penelitian tentang situasi Israel-Palestina," tulis Hario dalam petisinya.
Hingga pukul 9.00 WIB, Petisi ini sudah ditandatangani oleh lebih dari 895 ribu pengguna internet dan terus bertambah, dengan target mencapai 1 juta pengguna.
Sebagaimana diketahui, Palestina diakui oleh PBB dan 136 anggotanya sebagai negara merdeka, tetapi tidak di AS tempat Apple dan Google berkantor pusat.
Source | : | Express |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR