Beralihnya ruang kerja dari kantor ke rumah atau tempat lainnya diprediksi Gartner akan mendongkrak pertumbuhan sektor Desktop as a Service (DaaS).
Gartner memperkirakan sektor ini akan menikmati pertumbuhan tertinggi di antara layanan public cloud lainnya. Hal ini berkat pengeluaran untuk DaaS yang meningkat hingga 95% year-on-year, atau mencapai US$1,2 miliar.
Pengeluaran global untuk DaaS pada tahun 2019 mencapai US$616 juta. Dan terjadinya pandemi menjadi faktor penting yang memicu pertumbuhan signifikan pada pengeluaran untuk DaaS.
Gartner memaparkan bahwa DaaS akan dilirik banyak perusahaan di tengah situasi saat ini karena menawarkan opsi yang terjangkau untuk mendukung cara kerja remote working. DaaS dapat menyediakan akses aman ke aplikasi enterprise untuk berbagai perangkat di berbagai lokasi.
Meski pertumbuhannya akan menggembirakan, DaaS masih menempati posisi sebagai sektor terkecil--dalam hal spending--di tengah pasar public cloud global hingga tahun 2022. Pengeluaran di sektor DaaS ini diperkirakan akan mencapai US$2,5 miliar pada tahun 2022.
Sedangkan segmen pasar terbesar di pasar public cloud masih dipegang oleh Software as a Service (SaaS) yang pengeluarannya tumbuh 2,5% yoy atau mencapai US$104,7 miliar tahun ini. Gartner juga memprediksi akan adanya kenaikan dalam pengeluaran SaaS sebesar 15,5% sepanjang tahun 2020 hingga 2021.
Sementara pasar public cloud keseluruhan diramalkan akan tumbuh sebesar 6,3% di tahun 2020, hingga mencapai Us$257,9 miliar. Tahun lalu, pengeluaran untuk public cloud mencapai US$242,7 milar.
Menurut Gartner pertumbuhan di sektor SaaS ini tak lepas dari prosesperalihan yang terus terjadi dari software berlisensi menjadi model SaaS yang berbasis langganan Ditambah lagi, saat ini ada peningkatan kebutuhan tool software kolaborasi selama pandemi.
Pengeluaran untuk layanan public cloud akan tumbuh pesat di tahun-tahun yabg akan datang. Kebangkitan ekonomi dunia dan cara kerja baru di sektor bisnis disebut Gartner akan menjadi pendorongnya.
Hingga akhir 2020 nanti, organisasi-organisasi yang memperluas remote working akan memprioritaskan software kolaborasi, mobile device management, solusi pendidikan belajar jarak jauh, dan solusi keamanan, juga infrastruktur yang scalable demi memenuhi permintaan kapasitas yang terus meningkat.
Source | : | ComputerWeekly |
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR