Kendati demikian, Suryadi tidak menyebutkan secara spesifik situs KPU mana yang diakses pelaku untuk menghimpun data korban dan membuat KTP palsu.
Namun, ia mengatakan bahwa KTP duplikat yang dibawa pelaku ini seolah sama persis, sehingga pihak bank percaya begitu saja karena SOP bank daerah, tak begitu ketat.
Pengamat Siber Suryadi pun mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati ketika melakukan transaksi perbankan, terutama di mesin ATM.
Setelah melakukan transaksi, Suryadi menyarankan agar bukti transfer tidak ditinggal karena pelaku bisa mengetahui saldo tabungan para nasabah. Ada baiknya sebelum membuang, bukti transaksi dirusak lebih dulu.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR