ASUS memiliki dua lini laptop untuk bermain gim alias gaming yang terdiri dari seri TUF (The Ultimate Force) dan ROG (Republic Of Gamers). Seri TUF merupakan laptop untuk bermain gim yang lebih terjangkau, sedangkan seri ROG merupakan lini laptop untuk bermain gim kelas premium.
Namun, sebagai laptop yang berada di bawah ROG, lama-lama seri TUF memiliki fitur dan performa yang makin mendekati seri ROG. Ini sedikit terlihat pada seri terbaru yaitu ASUS TUF Gaming A15 FX506. Salah satunya bisa dilihat dari penggunaan prosesor terbaru AMD yaitu Ryzen Mobile seri 4000 dan cip grafis tambahan NVIDIA GeForce seri RTX.
Sebenarnya seri TUF Gaming A15 hadir dalam lima varian yang dibedakan berdasarkan prosesor serta cip grafis tambahan. Varian yang kami uji kali ini menggunakan AMD Ryzen 7 4800H dan GeForce RTX 2060 yang merupakan varian kedua paling tinggi dari seri TUF Gaming A15. Dua kombinasi tangguh itu ditemani dengan memori utama DDR4 berkapasitas 8 GB. Menurut kami hal ini agak sedikit tanggung karena meomori utama atau RAM-nya masih kanal tunggal. Padahal, performa AMD Ryzen akan lebih terangkat jika menggunakan mode kanal ganda. Namun, ASUS sepertinya memang “memancing” pengguna untuk meningkatkan memori utama dengan masih tersedianya satu slot kosong.
Hadir dalam dua pilihan warna yaitu Fortress Gray dan Bonfire Black, laptop yang kami uji memiliki warna Fortress Gray. Warna tersebut merupakan desain dengan pelat metal di bagian belakang layar yang dihadirkan secara khusus sehingga memiliki tekstur yang lekat dengan warna abu-abu.
Disesuaikan dengan seri TUF Gaming yang menampilkan performa kencang dan tangguh, laptop ini sudah mendapatkan sertifikasi standar militer MIL-STD-810H. Artinya, laptop ini sudah lolos berbagai pengujian daya tahan seperti benturan, guncangan, kelembapan, sampai suhu ekstrem. Jadi jika laptop bersangkutan terkena tekanan atau benturan tidak sengaja, ia tetap aman.
Desain untuk bermain gim juga terlihat pada tersedianya lubang udara berukuran besar pada sisi belakang dan juga pada dua sisi kiri dan kanan. Bagian bawah memiliki desain yang disebut dengan honey comb yang mirip sarang lebah untuk estetika dan lubang udara yang lebih banyak pula.
Untuk kenyamanan bermain gim, layarnya menggunakan panel IPS yang menghasilkan gambar yang tetap baik meski dilihat dari berbagai sudut. Untuk color gamut, layar itu terbilang standar karena memiliki tingkat sRGB 66% serta NTSC 45%. Adapun resolusinya Full HD dengan refresh rate 144 Hz.
Untuk penyimpanannya, sudah terpasang SSD berjenis PCI-Express x4 dengan kapasitas 512 GB. Jika dirasa kurang, masih terdapat dua slot untuk media simpan yang kosong, yakni M.2 dan 2,5 inci. Slot M.2 sendiri mendukung antarmuka PCI-Express x4.
Hal lain yang membuatnya terlihat eye-catching adalah kibor RGB khas laptop untuk bermain gim. Backlight RGB-nya menggunakan model single zone yang pengaturannya bisa dilakukan dengan menekan tombol Fn dan tombol panah kiri atau kanan. Sementara, untuk pengaturan lebih jauh seperti pemilihan warna, dilakukan melalui peranti lunak Armoury Crate. Kibornya memiliki desain desktop dengan ukuran full size yang menyertakan area numpad serta tombol fungsi (function key). Sebagai laptop untuk bermain gim, tombol AWSD dan tombol panah dibedakan warna dan desainnya.
Seperti yang disebut sebelumnya, ASUS menyertakan Armoury Crate. Peranti lunak ini menyediakan berbagai pengaturan. Mulai dari pilihan untuk peningkatan performa sampai informasi seputar komponen yang ada. Untuk pengaturan performa, tersedia empat pilihan yaitu Windows, Silent, Performance, dan Turbo. Pilihan tersebut menggabungkan kombinasi atara performa CPU, GPU, dan sistem pendingin. Misalnya pada pilihan paling kencang yaitu Turbo, peranti lunak akan mengatur agar performa CPU dan GPU pada frekuensi tertinggi dan putaran kipas terkencang.
Untuk melihat performanya, kami melakukan beberapa pengujian seperti sebelumnya menggunakan beberapa peranti lunak pengujian. Untuk hasilnya sendiri bisa dilihat pada tabel di akhir artikel. Kami juga melakukan pengujian menggunakan gim yang memiliki benchmark seperti Shadow of the Tomb Rider. Pada pengaturan rata kanan (Ultra) dan mengaktifkan mode DirectX 12, ASUS TUF Gaming A15 FX506 menghasilkan skor 60-an fps. Hasil yang cukup bagus dan nyaman untuk dimainkan. Gim berat lain yang kami coba yaitu Assassin’s Creed Odyssey. Dengan pengaturan rata kanan (Ultra High), laptop ini mendapatkan skor 46 fps.
Saat stres test, kami mendapati prosesor mampu meningkatkan frekuensi kerja alias clock-nya dengan maksimal, yaitu 4,2 GHz. Hal itu kami lakukan dengan menggunakan AIDA64 dan pantauan frekuensi dari HWiNFO. Menariknya, suhu yang dihasilkan pun terpantau pada kisaran 81° C – 89° C. Angka ini memang bukan yang terbaik, tetapi masih dalam batas aman. Saat stres test kami mengaktifkan mode Turbo yang membuat kipas pendingin bekerja pada kecepatan 4.800 RPM.
Sebagai laptop untuk bermain gim yang rakus konsumsi daya, baterai dengan kapasitas 48 Wh yang digunakan sebenarnya tidak terlalu besar. Dari pengujian menggunakan PCMark 10 dengan skenario Modern Office yang menyimulasikan aplikasi perkantoran, baterai ASUS TUF Gaming A15 FX506 mampu bertahan sampai 3 jam 58 menit. Saat menjalankan video Full HD secara terus-menerus, waktunya bertahan sampai 2 jam 57 menit. Dengan waktu tersebut, laptop ini memang kurang pas jika digunakan berlama-lama tanpa terhubung ke jala-jala. Namun, hal tersebut wajar bagi suatu laptop untuk bermain gim.
Kesimpulan
Dari pengujian, performa ASUS TUF Gaming A15 FX506 sudah mumpuni untuk menjalankan aneka gim AAA dengan frame rate tinggi. Meski tidak sekomprehensif saudaranya dari seri ROG, tetapi pada versi terbaru, ASUS ingin menegaskan TUF Gaming bukanlah laptop untuk bermain gim kelas dua.
Plus: Dimensi ringkas di kelasnya, desain ala TUF dan sudah sertifikasi ala militer, performa bagus, relatif adem saat berbeban penuh, ada backlight RGB pada kibor, layar IPS 144 Hz, bisa meningkatkan memori utama serta media simpan, ada peranti lunak Armoury Crate.
Minus: Memori utama default hanya single channel, daya tahan baterai seharusnya bisa lebih lama lagi.
Hasil Uji
Pengujian | ASUS TUF Gaming A15 FX506 (AMD Ryzen 7 4800H, RAM 8 GB DDR4, AMD Radeon Graphics + NVIDIA GeForce RTX 2060 6 GB GDDR6) |
3DMark Pro Edition 2.10.6799 – Time Spy | 6308 |
3DMark Pro Edition 2.10.6799 – Night Raid | 33395 |
3DMark Pro Edition 2.10.6799 – Fire Strike | 15101 |
PCMark 10 Pro Edition 2.0.2144 | 5124 |
PCMark 10 Pro Edition 2.0.2144 – Essentials | 8702 |
PCMark 10 Pro Edition 2.0.2144 – Productivity | 7377 |
PCMark 10 Pro Edition 2.0.2144 – Digital Content Creation | 5687 |
SiSoft Sandra 2020 – Aggregate Arithmetic | 269,36 GOPS |
SiSoft Sandra 2020 – Aggregate Multimedia | 798,63 Mpix/s |
SiSoft Sandra 2020 – Aggregate Memory | 16,88 GB/s |
Cinebench R20 – CPU | 4209 pts |
Aliens vs Predator Benchmark 1.03 (1.366 x 768 piksel) | 244,7 fps |
Aliens vs Predator Benchmark 1.03 (1.920 x 1.080 piksel) | 180,6 fps |
Transcoding video (HandBrake 1.3.0 – 64 bit)* | 2 menit 5 detik |
Transcoding audio (Lame Front-End 1.8)* | 1 menit 4 detik |
Memutar video Full HD (Battery Meter)** | 2 jam 57 menit |
PCMark 10 Pro Edition 2.0.2144 Battery – Modern Office** | 3 jam 58 menit |
*lebih cepat lebih baik, **lebih lama lebih baik
Spesifikasi
Prosesor | AMD Ryzen 7 4800H (octa core SMT 2,9 GHz, turbo 4,2 GHz) |
RAM | 8 GB DDR4-3200 |
Chipset | Terintegrasi pada prosesor |
Kartu Grafis | AMD Radeon Graphics + NVIDIA GeForce RTX 2060 6 GB GDDR6 |
Media simpan | SSD PCI-Express 512 GB |
Fasilitas | Wi-Fi 802.11ac, Bluetooth 5.0, 2 x USB 3.2 Standard-A, USB 3.2 Type-C (dukung DP), USB 2.0, HDMI 2.0, audio (combo), LAN gigabit |
Layar | 15,6″ IPS 1.920 x 1.080 piksel @144 Hz; 3 ms |
Kartu suara | Realtek ALC256 |
Sistem operasi | Windows 10 Home Single Language |
Baterai | Li-Po 48 Wh |
Dimensi/bobot | 35,98 x 25,6 x 2,28~2,47 cm/2,3 kg |
Garansi | 2 tahun |
Situs | www.asus.com/id |
Harga (kisaran) | Rp20.299.000 |
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR