YouTuber Otomotif, Fitra Eri mengatakan ada penurunan adsense meskipun dari sisi jumlah penonton meningkat.
"Turunnya per 1.000 views di saya sekitar 40 persen. Tapi karena trafik meningkat jadinya jumlah adsense mirip saja dengan sebelumnya," aku Fitra.
YouTuber lawas Hadi Gunawan, yang mengelola kanal GadgetGaul mengamati penurunan CPM (cost per mile/komisi per 1.000 penonton) di Indonesia selama pandemi.
"CPM Indonesia pada periode yang hampir sama tahun lalu (Agustus 2019) adalah 1,46 dollar AS (Rp 21.264), awal pandemi di Indonesia (Maret 2020) 1,02 dollar AS (Rp 14.856), dan saat ini (Juli 2020) adalah 0,86 dollar AS (Rp 12.525)," beber Hadi.
Hal yang sama juga dirasakan kanal Boengkoes dan kanal SobatHape. Namun menurut Fitra Eri, bagi sebagian besar YouTuber, ad sense dianggap sebagai bonus semata.
Biasanya, para YouTuber mendapatkan sumber pendapatan dari jalur lain, salah satunya endorsment. Sayangnya, tidak hanya adsense, para YouTuber juga merasakan adanya penurunan endorsement dan iklan.
Hal ini juga dialami Fitra Eri yang mulai merasakan penurunan endorsement secara drastis sejak bulan Februari-Mei 2020.
"Tapi mulai Juni sudah pulih bahkan di Juli ini lebih banyak daripada biasanya," imbuh Fitra.
YouTuber otomotif lain yang enggan disebut namanya, juga mengaku mengalami penurunan endorsement. Namun, ada pula sedikit YouTuber yang mengaku pemasukan dari endorsement relatif stabil. Kumar dan salah satu YouTuber gadget lain mengakui hal itu.
Begitu pula dengan Wira, meskipun industri travel sedang seret, namun iklan dari sektor lain diakuinya masih tetap masuk dan cukup stabil. Bukan Cuma YouTuber Indonesia Kondisi ini tidak hanya dialami YouTuber di Indonesia.
Thomas Smith, YouTuber kanal "Do it Yourself Home Automation" juga mengeluhkan hal yang sama. Smith menceritakannya di situs Medium miliknya.
Singkatnya, jumlah penonton kanal YouTube Smith naik 30 persen pada Maret 2020. Tapi dari sisi pendapatan justru merosot dari bulan Februari sebesar 20 persen.
Dalam sebuah artikel OneZero Medium, YouTuber lain juga mengaku mengalami penurunan cost per mile (CPM) antara 30-50 persen.
Smith pun merasakannya. Dia mengaku CPM-nya turun dari 13 dollar AS pada awal tahun lalu menjadi 8 dollar AS pada April.
Padahal, menurut laporan terbaru dari New York Times, YouTube mengklaim jumlah trafik penonon naik 15 persen selama pandemi Covid-19, atau periode Januari-Maret.
Masih banyak kreator YouTube lain yang mengeluhkan hal yang sama. Mereka pun membanjiri laman forum Support Google meski belum ada jawaban yang memuaskan.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR