Tidak ada kata istirahat bagi penjahat siber untuk mengeruk keuntungan selama pandemi covid-19 ini. Hal itu terlihat dari tingginya kasus serangan siber selama pandemi corona.
Partner Sales Manager IBM Security Systems, IBM Indonesia, Christian Natasaputra mengatakan serangan siber seperti malicious malware yang menawarkan bantuan finansial pribadi dan institusi sangat dominan selama pandemi.
"Bahkan, intensitas serangan siber ini meningkat 6.000 persen. Tahun lalu, BSSN ungkap ada 88 juta serangan siber dan tahun ini diprediksi lebih tinggi," katanya dalam acara InfoKomputer Leap Ahead Secure Your Data in “Work From Everywhere” Era di Jakarta, Rabu (29/7).
Christian mengungkapkan beberapa tantangan yang dihadapi perusahaan selama pandemi corona. Perusahaan harus mengubah model dan bisnis dengan cepat. Sayangnya, perubahan itu membuat para karyawan perusahaan tidak siap untuk beradaptasi.
"Kita harus observasi apa yang terhadi saat ini, informasi yang terjadi saat ini di luar n dalam seperti apa dengan pemahaman yang utuh. Kira-kira dengan kondisi seperti, kebutuhan apa yang cocok dengan diri kita," katanya.
"Kita harus membuat hipotesa dan membentuk tim dalam kondisis kritis siapa saja. Ekseskusi apa yang kita rencananakan dan disaat bersama kita harus melakukan feedback. Apa yg kita bisa improve, kita harus agile," ucapnya.
Christian pun memberikan beberapa langkah antisipasi yang harus dipersiapkan para pemimpin perusahaan:
1. Para pemimpin perusahaan dan tim harus menyiapkan langkah kerja nyata yang terus dievaluasi dan disempurnakan. "Disaat krisis, kita membuat tim yang mampu merespon cepat dan team work yang bagus untuk mengimplementasikan rencana.
2. Para perusahaan harus memiliki dan mengimplemenasikan security analytic sehingga dapat mengantisipasi lebih cepat jika terjadi permasalahan. Para pemimpin perusahaan harus terus melakukan feedback, mempelajari kesalahan dan terus melakukan komunikasi yang terbuka.
3. Terus meningkatkan pentingnya kesadaran keamanan seperti jangan mengklik link sembarangan, email yang tidak dikenal seperti spam. Terakhir, terus meningkatkan kemampuan solusi keamanan seperti mobile device management, digital signature dll.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR