Pabrikan ponsel asal China, OnePlus dilaporkan telah mengekspos ratusan alamat e-mail penggunanya secara tidak sengaja.
Insiden kebocoran data ini terjadi ketika OnePlus berniat ingin mengirimkan e-mail yang berisi studi penelitian perusahaan secara massal.
Studi penelitian yang dimaksud merupakan lampiran untuk mengisi survei pengalaman pengguna setelah melakukan pembaruan sistem operasi 10.5.11. Kebocoran ini mengekspos sekitar 270 alamat email pengguna OnePlus.
Perusahaan menduga bahwa pihaknya lupa menggunakan opsi BCC untuk menyembunyikan alamat email pengguna ketika mengirimkan email ke banyak orang sekaligus.
Alhasil, ratusan email penggunanya pun beredar dan dipublikasi melalui e-mail yang dikirimkan oleh perusahaan, sebagaimana dihimpun CNET.
Meski hanya alamat e-mail yang terekspos, informasi dari pribadi pengguna bisa saja disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Kasus kebocoran data pengguna OnePlus bukan pertama kali ini terjadi.
Sebelumnya, pada tahun 2019 lalu, OnePlus juga tersandung masalah keamanan yang menyangkut kebocoran data pengguna dan berpotensi dapat diambil alih oleh peretas.
Data pribadi pengguna yang bocor mencakup informasi seperti nama, nomor telepon, email, dan alamat pengiriman dari pesanan pelanggan yang tercantum di situs resmi pembelian OnePlus.
Source | : | CNET |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR