Turnitin hari ini mengumumkan kehadiran solusi barunya untuk integritas akademik yang disebut dengan Turnitin Originality di dunia. Solusi baru tersebut menambahkan fitur-fitur selain kemampuan untuk memeriksa kesamaan tulisan, sehingga bisa menduga dengan lebih baik apakah suatu karya siswa adalah plagiat atau bukan. Turnitin mengklaim Turnitin Originality bisa menjadi jawaban akan integritas akademik pada masa makin jamaknya pembelajaran secara daring seperti sekarang.
"Mendukung integritas akademik adalah proses berlapis dalam menetapkan ekspektasi, menyediakan alat bagi siswa sehingga mereka dapat memeriksa serta memperbaiki sendiri, dan kemudian membantu fakultas dalam mengidentifikasi potensi tindakan tidak benar sehingga mereka dapat melakukan intervensi," ujar Jack Brazel (Head of Business Partnerships, Southeast Asia for Turnitin). "Turnitin Originality memberi instruktur dan administrator kemampuan untuk mengidentifikasi berbagai potensi tindakan tidak benar dalam satu perkakas sehingga suatu kejadian plagiarisme atau penulisan tidak autentik adalah momen pembelajaran, bukan hukuman," tambahnya.
“Pergeseran yang cepat ke pembelajaran daring memberikan peluang berbeda untuk pelanggaran,” kata Phill Dawson (Associate Professor & Associate Director dari Pusat Penelitian dalam Penilaian dan Pembelajaran Digital di Deakin University). “Sementara pendekatan holistik untuk integritas akademik dianjurkan, ada kemungkinan kesenjangan akan muncul. Kita harus terus memperbarui perangkat pendukung serta langkah-langkah deteksi," jelasnya lebih lanjut.
Sebelumnya, Turnitin sudah menawarkan perkakas untuk membandingkan tulisan secara "tradisional" sejak lama. Bahkan, Turnitin menyebut dirinya sebagai pelopor dalam hal tersebut. Perkakas tradisional bersangkutan bisa mendeteksi copy-paste dan kolusi antarsiswa. Namun, perkakas seperti itu tidak mampu untuk mendeteksi bentuk baru dari penipuan alias penjiplakan.
Turnitin mengklaim bahwa Turnitin Originality menggunakan teknologi yang komprehensif untuk mendeteksi karya yang tidak original sehingga bisa mencegahnya. Turnitin Originality juga mendukung siswa untuk belajar bagaimana cara yang benar dalam memberikan attribution akan ide dan konsep kepada orang lain, orang yang memang "pemilik" ide dan konsep tersebut. Turnitin Originality pun bisa memfasilitasi pembicaraan antara instruktur dengan siswa untuk membantu siswa bersangkutan dalam menemukan dan menyampaikan hal yang ingin disampaikannya secara autentik.
KOMENTAR