Asus memperkenalkan jajaran laptop terbaru yang hadir dari seri anyar bernama "ProArt". Seperti namanya, sejumlah laptop ProArt terbaru ini dihadirkan untuk menunjang kebutuhan para pengguna profesional di berbagai industri.
Salah satu keunggulan laptop seri ProArt terletak di layarnya. Asus Regional Director Southeast Asia Jimmy Lin mengatakan deretan laptop seri terbaru itu memiliki layar dengan kualitas tinggi untuk mendukung kegiatan pengguna profesional.
"Tidak hanya dapat menampilkan warna yang lebih kaya, tetapi juga harus sangat akurat," katanya
Layar laptop ProArt menurut Jimmy bisa menampilkan warna yang akurat karena telah dikalibrasi dan mendapatkan sertifikasi dari Pantone.
ProArt StudioBook One (W590) hadir sebagai laptop yang paling mumpuni di antara seri ProArt lainnya, sekaligus laptop yang paling mahal. Asus berani mematok laptop ini dengan harga Rp 176 juta.
Dengan harga tersebut, kemampuan yang ditawarkan perangkat ini pun tak main-main dan bahkan diklaim sebagai laptop terkuat di dunia. ProArt StudioBook One ditenagai dengan prosesor (CPU) Intel Core i9-9980HK, dengan RAM 64 GB (DDR4), SSD 1 TB, serta pengolah grafis (GPU) Nvidia Quadro RTX 6000 dengan 24GB VRAM (GDDR6).
Berbeda dengan laptop pada umumnya, seluruh komponen hardware yang disebut di atas diletakkan tepat di belakang layar. Dengan penempatan seperti ini, komponen hardware pun diklaim akan lebih mudah terekspos oleh aliran udara.
Terkait layar, laptop ini memiliki panel IPS dengan diagonal 15,6 inci (rasio layar 16:9) beresolusi 4K UHD yang sudah dilengkapi dengan sertifikasi tingkat akurasi warna dari Pantone. Panel laptop ini juga mendukung 97 persen DCI-P3, refresh rate 120 Hz, serta tingkat kecerahan 300 nits.
Meski spesifikasinya terbilang "buas", ProArt StudioBook One diklaim masih mudah dibawa-bawa lantaran ringkas dan ringan. Di atas kertas, laptop ini memiliki bobot 2,48 kg dengan dimensi ketebalan 2,42 cm.
ProArt StudioBook Pro X dan Pro 17
Berbeda dengan ProArt StudioBook One, ProArt StudioBook Pro X (W730) dan Pro 17 (W700) memiliki layar yang lebih lebar. Diagonal layar kedua laptop tersebut adalah 17 inci (resolusi WUXGA) dan memiliki rasio 16:10, serta sudah dilengkapi dengan sertifikasi Pantone.
Kedua laptop ini mengusung desain yang mirip dengan laptop konvensional, dengan keunggulan tampilan layar NanoEdge Display yang memungkinkan bezel di sekeliling layar dirancang setipis mungkin. Meski demikian, ada satu perbedaan yang mencolok.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR