Begitupun Google yang juga tidak setuju dengan langkah Epic menggelar sistem pembayaran sendiri untuk game buatannya, di luar ekosistem Play Store. Google memberlakukan pungutan 30 persen yang sama dengan Apple.
Fortnite kini sudah dihapus dari Play Store. Epic pun melayangkan gugatan hukum atas Apple dan Google.
Tuntutannya bukan ganti rugi finansial, melainkan supaya Apple dan Google mengubah skema di toko aplikasi supaya lebih terbuka dan adil untuk semua developer. Dampak finansial dari penghapusan Fortnite bagi Epic sudah mulai terlihat.
Sensor Tower menyebutkan pendapatan gabungan in-app spending dari App Store dan Play Store pada Agustus hanya sebesar 19,3 juta dollar AS (sekitar Rp 280 miliar).
Angka itu jauh menurun dari bulan Juli sebesar 52,5 juta dollar AS (sekitar Rp 763 miliar), dan 58,3 juta dollar AS (sekitar Rp 847 miliar) pada bulan Juni, sebagaimana dihimpun Market Watch.
Apple berkata bahwa Epic masih bisa kembali ke App Store asalkan mau menghapus sistem pembayaran yang menjadi pangkal konflik keduanya, tapi Epic bersikeras ingin maju terus di pengadilan.
Penolakan Epic disuarakan lewat sebuah blog. Di dalamnya, Epic menuding bahwa Apple memaksanya berkolusi dengan cara menggunakan sistem pembayaran Apple di Fortnite secara eksklusif.
"Dalam rangka mempertahankan monopoli mereka (Apple) atas sistem pembayaran aplikasi di iOS, meredam kompetisi bebas di pasar, dan menaikkan harga. Secara prinsip, kami tidak ingin terlibat dalam hal ini," tulis Epic.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR