Walaupun kemungkinan produk yang tidak terjual masih tetap ada, tetapi jangan biarkan hal tersebut menghalangi stok produk Anda, khususnya bagi Anda yang baru mulai berjualan.
“Pastikan stok produk Anda cukup untuk melayani semua pelanggan Anda. Jangan ragu untuk membeli produk dalam jumlah banyak, apalagi jika Anda mendapatkan penawaran yang cukup murah. Meskipun tampak berisiko, tetapi inventaris yang lengkap membantu memenuhi permintaan secara tepat waktu dan mungkin menghemat dari kekecewaan pelanggan dan ulasan buruk secara online, petunjuk yang sangat penting untuk bisnis online,” terang Ade.
3. Pilih Pemasok (supplier) yang Tepat
Kelangsungan bisnis para reseller sangat bergantung pada produk yang dijual dan supplier yang dapat diandalkan untuk proses pengadaan Anda.
Anda harus memilih supplier yang tepercaya, memiliki kualitas produk yang baik dan konsisten yang menawarkan pilihan yang bervariasi. Supplier juga harus dikenal luas oleh pelanggan karena hal ini memudahkan Anda dalam melakukan pemasaran dan penjualan.
Anda juga perlu membandingkan harga grosir, jadwal produksi dan waktu pengiriman masing-masing pemasok karena semua ini menjadi poin pendorong bisnis Anda dalam jangka panjang.
Selain itu, aturan umum untuk bisnis apapun adalah kualitas produk. Sebagai seorang reseller, Anda bertanggung jawab kepada pelanggan atas setiap pembelian yang mereka lakukan dari usaha Anda.
Pilih supplier Anda dengan bijak dan sebagai langkah dasar, lakukan riset pelanggan secara sederhana tentang bahan, kualitas atau produk terpopuler yang ingin Anda jual kembali.
Baca Juga: Lima Tips untuk Perluas Bisnis Kelontong Online di Masa New Normal
4. Buat Strategi Penjualan dan Pemasaran Sedini Mungkin
Idealnya, para reseller harus memiliki keterampilan pemasaran yang kuat dan harus mengenal berbagai platform yang ada, dari e-commerce hingga media sosial.
Pesan bisnis Anda harus dapat disampaikan secara jelas dan konsisten dengan target pelanggan Anda.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR