Ketika ekonomi digital Indonesia kian menggeliat, bagaimana strategi keamanan nasional mengawalnya?
Dalam webinar IT and Tea IT and Tea: Cyber Security for Indonesia Digital Economy. Webinar yang digelar oleh Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII) yang digelar beberapa waktu lalu, Direktur Penanggulangan dan Pemulihan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hasto Prastowo mengungkapkan strategi keamanan tersebut.
Hasto menyatakan pertumbuhan sektor ekonomi digital semakin kuat yang didukung dengan hyper connection, dunia semakin tak berjarak di dunia siber. Namun di sisi lain ancaman siber dalam bentuk malware, kejahatan siber yang terorganisir, pelanggaran informasi dan data pribadi dan Advanced Persistent Threat juga semakin meningkat.
“Keamanan siber kini menjadi elemen penting dalam keamanan nasional. Negara perlu menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi digital dengan tetap memastikan keandalan dan keamanan ranah siber. Perlindungan terhadap ancaman dunia siber telah menjadi prioritas utama negara di seluruh dunia,” ungkap Hasto.
Hasto mengingatkan bahwa ekonomi digital berkaitan erat dengan keamanan, privasi dan kepercayaan dan negara harus hadir memenuhi kebutuhan tersebut. Teknologi baru bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan keamanan siber dan memitigasi risiko keamanan siber.
“Keamanan Siber merupakan salah satu pilar keberhasilan digital ekonomi dan keamanan serta kenyamanan masyarakat,” tambah Hasto.
Hasto memaparkan bahwa BSSN menyusun langkah strategis keamanan siber pada sektor ekonomi digital, yaitu Digital Security Risk Management, Develop Economy Strategies, Resilient Critical Information Infrastructure, Strengthen Collaboration, Digital User Empowerment, Digital Security Technologies for Trust, Personal Data Security.
Dalam ekonomi digital, inovasi merupakan suatu hal yang harus terus ada dan tetap dikaitkan dengan keamanan siber. Dan menghadapi revolusi digital yang tengah berlangsung saat ini, bisnis dan negara dihadapkan pada berbagai tantangan baru, di antaranya adalah batas-batasan elemen strategi keamanan siber nasional diuji dan didefinisikan ulang secara konstan.
“Kebijakan keamanan siber nasional bisa memperkuat tingkat kepercayaan masyarakat. Negara harus hadir melindungi masyarakat dari ancaman siber yang terus berkembang, sehingga keberlangsungan dan keamanan bisnis sektor ekonomi digital bisa terus terjamin. Strategi Keamanan Siber Nasional tersebut merupakan fondasi bagi ekonomi digital untuk terus tumbuh dan berkembang,” tutup Hasto.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan informatika RI Samuel Abrijani Pangerapan, Co-Founder and CTO Airome Technologies PTE LTD Pavel Melnichenko, Customer Success Unit Director Microsoft Indonesia Sianto Wongjoyo turut menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut.
Source | : | Bsn.go.id |
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR