Pandemi COVID-19 di dunia memengaruhi banyak organisasi di dunia. Begitu pula di Indonesia. Tak sedikit perusahaan di tanah air yang harus menyesuaikan bisnisnya agar bertahan maupun berkembang selama pandemi COVID-19 ini. AWS (Amazon Web Services) yang merupakan penyedia layanan public cloud terdepan untuk IaaS (infrastructure as a service) pun menawarkan berbagai inisiatif untuk membantu organisasi dalam menghadapi pandemi COVID-19 di dunia, termasuk di Indonesia. Inisiatif yang ditawarkan tak sekadar jangka pendek atau semasa pandemi COVID-19 melainkan juga untuk jangka panjang. Hal tersebut disampaikan AWS Indonesia belum lama ini.
“Banyak impact yang lebih long term sifatnya, ini gak cuma kredit; kredit itu biasanya cuma untuk short term; karena kan at the end of day setelah kreditnya habis, tetap harus survive. Apa yang kami melihat lebih potensi untuk lebih ke long term-nya adalah menggunakan capability technical kami untuk men-support teman-teman melihat review secara asritek dan kemudain architecture-nya dilihat dan bagaimana membantu customer untuk bisa berinovasi dengan biaya yang relatif lebih rendah dan jangan, jangan linier gitu pertumbuhan kebutuhannya dibandingkan, dibandingkan dengan cost-nya,” ujar Gunawan Susanto (Country Manager, AWS Indonesia).
Beberapa inisiatif yang ditawarkan AWS sehubungan dengan pandemi COVID-19 adalah menggerakkan tim AWS Disaster Response, mendukung konsumen dengan kredit, mendukung cara-cara baru dalam bekerja, dan AWS Diagnostic Development Initiative. Tidak semua inisiatif AWS tersebut ditujukan untuk bisnis, sebagian untuk membantu melawan pandemi COVID-19 itu sendiri seperti untuk penelitian solusi diagnosis COVID-19.
Menggerakkan tim AWS Disaster Response merujuk pada kerja sama tim AWS Disaster Response dengan berbagai organisasi kesehatan, pemerintah, dan juga konsumen perihal COVID-19. Tim AWS Disaster Response sendiri adalah tim yang dibentuk AWS pada tahun 2018 lalu untuk membantu organisasi dalam merespons dan memulihkan diri dari bencana alam besar di berbagai belahan dunia, tentunya dengan memanfaatkan public cloud AWS.
Mendukung konsumen dengan kredit maksudnya AWS memberikan dana dalam bentuk kredit kepada para konsumennya. Kredit tersebut bisa digunakan untuk membantu membayar berbagai layanan AWS yang digunakan oleh aneka konsumen bersangkutan. Alhasil, membantu meringankan beban biaya dari para organisasi pengguna AWS pada masa pandemi COVID-19.
Mendukung cara-cara baru dalam bekerja merujuk pada bantuan yang diberikan AWS untuk mendukung perubahan cara bekerja banyak organisasi yang dari di kantor menjadi dari rumah akibat pandemi COVID-19. AWS tidak memungut biaya alias mengratiskan penggunaan aneka perkakas produktivitasnya, yakni Amazon Chime, Amazon WorkSpaces, dan Amazon WorkDocs sampai Juni lalu.
Sementara, AWS Diagnostic Development Initiative ditujukan untuk lembaga penelitian maupun entitas lainnya yang sesuai dalam meneliti solusi diagnosis COVID-19. Dengan kata lain, inisiatif ini lebih untuk membantu melawan pandemi COVID-19 itu sendiri dan bukan untuk bisnis.
KOMENTAR