Gamer pasti tak asing dengan Mario, tokoh berkumis tebal dan berbaju merah yang telah hadir di aneka game bikinan Nintendo sejak 35 tahun lalu. Mario bukan sosok superhero, melainkan tukang ledeng.
Dalam sebuah wawancara dengan Gamerant, desainer dan produser video game Nintendo sekaligus pencipta Mario, Shigeru Miyamoto mengatakan bahwa "pilhan profesi" tersebut memang disengaja.
Mario bahkan sempat berprofesi sebagai tukang kayu bernama "Jumpman" dalam kemunculan perdananya di game arcade Donkey Kong pertama, sebelum banting setir menjadi karakternya seperti yang kini dikenal.
"Kami ingin dia menjadi seseorang yang seolah-olah tinggal di dekat lingkungan Anda, dan dia bukanlah pahlawan super," ujar Miyamoto, mengutarakan alasan di balik pemilihan profesi untuk tokoh game ikonik tersebut.
Dengan kata lain, Mario tidak diciptakan sebagai tokoh yang istimewa dengan segala kelebihannya. Dia hanya manusia biasa. Kedekatan dengan dunia sehari-hari ini agaknya membantu popularitas Mario di mata gamer.
Mungkin lantaran ini pula, Mario menjadi karakter yang fleksibel. Dia bisa berperan sebagai penyelamat Putri Peach di seri game platformer Matro Bros, sebagai pembalap di seri game Mario Kart, hingga pemain tenis di seri game Mario Tennis.
Kendati demikian, tak peduli peran apa yang dijalankan di tiap game, sosok Mario tak berubah, tetap setia dengan kumis tebalnya.
"Mungkin aneh, tapi saya rasa itu membuat nyaman," imbuh Miyamoto.
Mario tak sendirian di dunia Nintendo karena ada banyak tokoh lain yang menemani perjalanannya. Salah satunya adalah Luigi, adik laki-lakinya yang digambarkan sedikit lebih tinggi.
Seperti sang kakak, Luigi juga berprofesi sebagai tukang ledeng.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR