Teknologi AI bisa menentukan secara akurat dan real-time apakah request dari sebuah aplikasi dilakukan oleh manusia atau bot, sehingga bisa memebedakan antara penjahat atau individu yang memiliki otorisasi. Pendekatan ini bisa menghentikan traffic jahat tanpa menimbulkan friksi pada login untuk pengguna sah, dengan tambahan lapisan proteksi keamanan.
Ketika bank atau institusi finansial memiliki visibilitas terhadap setiap interaksi yang dilakukan oleh pengguna sah secara menyeluruh, mereka juga bisa memperoleh pengetahuan yang berharga mengenai nasabah, memudahkan mereka dalam menciptakan pengalaman digital yang sesuai dengan kebutuhan, terpercaya, dan tanpa hambatan.
Menjawab Kebutuhan Generasi Baru Pengguna yang Terhubung
Perlombaan menuju adopsi pembayaran digital yang meluas tak hanya akan membentuk ulang sistem perbankan tradisional, namun juga pengalaman nasabah digital. Bank dan industri FSI harus fokus dalam memberikan pengalaman layanan merata yang cerdas, cepat, dan aman atau mereka akan tertinggal dari pesaing-pesaingnya di industri yang sama dan kompetitor non-finansial (seperti Gopay, OVO, Dana, dll) yang mentransformasi bisnis mereka dengan cepat.
Sebab seperti inilah perbankan digital pascapandemi: sebuah proses perubahan (reinvent) yang terus terjadi.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR