Banyak perusahaan harus bekerja keras mencari tenaga kerja TI yang memenuhi kualifikasi. Salah satu tantangan di sini adalah mencari tenaga profesional yang bisa mengelola infrastruktur cloud, baik public maupun private karena kedua lingkungan ini membutuhkan keahlian yang berbeda. Sebagian besar perusahaan (88%) menghadapi tantangan dalam memastikan bahwa staf TI mereka memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mengelola infrastruktur TI hybrid, dan lebih dari setengahnya (53%) menganggap hal ini sebagai kekhawatiran utama.
3.Kesenjangan tenaga kerja ciptakan sekat-sekat dan menjadi tidak efisien
Dengan kebutuhan keterampilan yang berbeda untuk mengelola infrastruktur public dan private, perusahaan seringkali harus mengandalkan tim-tim yang berbeda dan menimbulkan sekat-sekat di antartim (silo mentality). Hal ini dialami oleh hampir semua responden (95%). Kesenjangan ini kadang berdampak pada pendapatan bisnis perusahaan, hal yang selalu menjadi kekhawatiran ketika perusahaan fokus pada optimalisasi sumber daya. Hampir setengah responden menyatakan kekhawatiran mereka adalah sumber daya yang terpecah-pecah (49%), peningkatan biaya (45%), dan/atau sumber daya yang tidak temanfaatkan (43%).
4.Portabilitas wajib dan bukan hanya untuk aplikasi
Bagi sebagian besar perusahaan (88%), lisensi software adalah aspek penting dalam infrastruktur TI, karena banyak yang memiliki kesulitan terkait lisensi (58%) atau terkunci pada satu vendor (58%) ketika hendak pindah ke public cloud. Selain itu, hampir dua pertiga (65%) responden akan mempertimbangkan ulang langganan lisensi infrastruktur TI mereka.
Perusahaan-perusahaan mencari fleksibilitas. Ini bukan lagi pilihan antara private atau public atau antara beberapa penyedia public cloud. Definisi fleksibilitas saat ini mengharuskan organisasi/perusahaan mencari solusi yang menyediakan pengalaman yang konsisten. Lingkungan hybrid cloud yang optimal memungkinkan konsistensi yang dibutuhkan untuk memperoleh keuntungan sepenuhnya dari fleksibilitas penggunaan multicloud, baik private maupun public
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR