"Ada juga fitur report (lapor) yang bisa digunakan oleh pengguna apabila mereka menemukan akun yang melakukan penipuan atau perbuatan-perbuatan tidak terpuji di Instagram atau Facebook," jelas Pieter.
Instagram juga akan gencar mengampanyekan literasi media sosial. Pieter mencontohkan, penguna bisa mengecek informasi akun bisnis atau kreator lewat fitur "About this account".
Fitur ini bisa ditemukan dengan membuka laman profil akun pebisnis atau kretaor, kemudian klik titik tiga di pojok kanan atas, dan pilih opsi "About this account" atau "tentang akun ini".
Di dalamnya akan tertera beberapa informasi terkait kapan akun itu bergabung dan informasi nama pengguna yang sudah pernah digunakan akun tersebut.
"Kenapa ini penting, karena bisanya akun palsu sering mengganti nama akun mereka," imbuh Pieter.
Pieter juga menambahkan proses pembayaran tidak akan dilakukan di Instagram, melainkan akan dilakukan di situs resmi pebisnis. Hal ini agak berbeda dengan Instagram Shopping versi global, di mana pembayaran bisa menggunakan Facebook Payment. Sebab, di Indonesia sendiri belum tersedia Facebook Payment.
Lizzie Parra, Founder & CMO BLP Beauty yang turut hadir dalam acara itu mengatakan bahwa kehadiran Instagram Shopping di Indonesia sangat mempermudah pelanggannya untuk berbelanja.
Di sisi lain, pebisnis juga mendapatkan manfaat dari peningkatan trafik ke situs resmi mereka.
"Dengan adanya Instagram Shopping ini lebih mempermudah pelanggan untuk berbelanja kemudian meningkatkan trafik dari website kita juga, jadi memang win-win solution buat pelanggan dan bisnisnya," jelas Lizzie dalam acara konferensi pers peluncuran Instagram Shopping, Selasa (6/10/2020)
Hal senada juga dikatakan Yasa Singgih, Founder & CEO Men's Republic yang menyebut bahwa Instagram Shopping mempermudah calon pembeli karena informasi produk dan pembelian cukup jelas di katalog dan situs.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR