Menurut Federation of the Swiss Watch Industry FH, brand-brand jam tangan dunia merugi hingga jutaan dolar tiap tahun akibat menjamurnya barang palsu. Mereka memperkirakan lebih dari 40 juta jam tangan palsu Swiss yang diproduksi setiap tahun . Kondisi ini tidak hanya merugikan secara materi, namun juga merusak reputasi dari brand yang direplika.
Di Indonesia sendiri praktik pemalsuan dan penjualan jam tangan imitasi marak terjadi terutama karena banyaknya konsumen yang kurang teredukasi, ditambah dengan sulitnya proses verifikasi keaslian produk saat belanja online.
Oleh karena itu, Machtwatch menghadirkan Jamtangan.com sebagai one-stop solution mobile apps jam tangan pertama di Indonesia untuk memudahkan masyarakat memiliki jam tangan original. Jamtangan.com menyediakan lebih dari 60 pilihan brand yang telah dikurasi dan menjamin keaslian semua produk jam tangan yang ditawarkan.
“Machtwatch mengembangkan Jamtangan.com sebagai online watch store pertama di Indonesia untuk menjawab kebutuhan masyarakat dalam memiliki jam tangan berkualitas. Machtwatch telah berkolaborasi dengan puluhan brand besar di dunia dan kami pastikan semua produk #PastiOri di Jamtangan.com,” ujar Paul Cahyadi, CEO Machtwatch.
Agar seluruh pesanan bisa sampai ke konsumen dengan aman, Machtwatch telah bekerja sama dengan jasa pengiriman terpercaya yang meng-cover seluruh wilayah Indonesia. Demi menjamin kepuasan pelanggan, Machtwatch juga menawarkan 3 hari kebijakan pengembalian.
Machtwatch telah menyediakan kebutuhan penggemar jam tangan sejak 2014 lewat situs Jamtangan.com. Sementara aplikasi mobile Jamtangan.com mulai beroperasi sejak 2019 dan hingga kini masih menjadi aplikasi e-commerce jam tangan pertama dan satu-satunya di Indonesia.
Tidak hanya itu, Jamtangan.com memiliki 300.000 lebih member dengan rata-rata 90.000 pengunjung per hari. Sejak launching pada Maret 2019 lalu, aplikasi mobile Jamtangan.com sudah diunduh lebih dari 308.000 pengguna pada PlayStore dan 65.000 pada App Store.
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Dayu Akbar |
KOMENTAR