Xiaomi sedang melakukan negosiasi untuk meminang bisnis smartphone Honor milik Huawei. Sebuah sumber menyebut bahwa Huawei tengah melakukan negosiasi untuk melepas kepemilikan Honor ke pihak lain, mencakup pelepasan seluruh infrastruktur dan supply chain bisnis manajemen Honor dari Huawei.
Konon, nilai penawaran Honor yang diajukan Huawei mencapai 25 miliar Yuan, atau setara dengan 54,9 triliun rupiah.
Dihimpun Android Authority, ada tiga kandidat perusahaan yang diduga kuat sebagai calon peminang Honor, mereka adalah Digital China, TCL, dan Xiaomi.
Belum diketahui secara pasti, alasan mengapa Huawei memutuskan untuk menjual Honor. Namun, diduga upaya tersebut dilakukan Huawei untuk lepas dari jeratan sanksi pemerintah Amerika Serikat.
Sanksi yang dilontarkan pemerintah Amerika Serikat kepada Huawei tampaknya telah menimbulkan dampak yang besar kepada bisnis perusahaan.
Seperti diketahui, selain dilarang berbisnis dengan perusahaan-perusahaan AS, perangkat Android besutan Huawei, termasuk Honor, tidak dapat menggunakan layanan Google dan toko aplikasi Play Store.
Seakan belum cukup, Kementerian Perdagangan AS menambahkan 38 afiliasi Huawei di seluruh dunia ke dalam daftar hitam "entity list". Alhasil, Huawei tidak dapat melakukan ekspor teknologi dari AS.
Tekanan yang kerap dibebankan pemerintah AS telah menempatkan Huawei di posisi yang sulit. Ruang lingkup gerak Huawei semakin mengecil, sehingga perusahaan makin sulit untuk memproduksi smartphone generasi terbaru.
Meskipun benar demikian, tidak ada jaminan bahwa pemerintah AS hanya akan duduk diam melihat upaya Huawei tersebut. Terlebih lagi Huawei dan Honor masih terlibat dalam satu proses pengembangan komponen yang sama.
Honor sendiri merupakan merek yang dirancang Huawei untuk bersaing di pasar kelas menengah.
Oleh sebab itu, dengan melepas Honor, Huawei diduga akan berfokus untuk meluncurkan smartphone flagship Huawei.
Source | : | Android Authority |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR