Dengan model hybrid campus melalui Aruba Edge Services Platform (ESP), berbagai institusi pendidikan di Indonesia dapat beradaptasi dengan perubahan di era pembelajaran normal baru. Hybrid campus menyediakan pembelajaran dengan fleksibilitas tinggi, di mana interaksi antara komunitas akademik, fasilitas IT, dan staf dapat dilakukan di mana saja. Aruba ESP yang berbasis cloud dirancang untuk mengotomatisasikan, mengintegrasikan, dan melindungi jaringan kampus serta memberikan pengalaman kolaboratif untuk mendorong kesuksesan siswa dalam studi mereka.
Program Pendidikan Virtual Arubalympics
Menurut Aruba lebih dari 2.600 perguruan tinggi di seluruh dunia memercayakan konektivitas jaringannya pada platform Aruba. Dengan Aruba ESP, teknologi kembali mendorong pendidikan di era normal baru, mendukung proses belajar-mengajar dengan mulus dan aman untuk menjaga agar para pelajar dan pengajar tetap aman, sehat, terkoneksi, dan meraih kesuksesan dalam studinya.
Di Indonesia, komitmen Aruba di bidang pendidikan dibuktikan antara lain melalui kemitraannya dengan Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komputer Indonesia (APTIKOM) dan Rajawali 34 untuk menjalankan Program Pendidikan bertajuk 'Arubalympics’. Lebih dari 2.000 mahasiswa dari 340 universitas dari seluruh Indonesia mengikuti berbagai kompetisi dan pelatihan virtual. Para peserta mengikuti pelatihan virtual selama sembilan hari, mengumpulkan skor, mengikuti ujian, dan melakukan wisuda virtual.
“Link and match antara pendidikan dan industri adalah salah satu misi utama institusi pendidikan tinggi di Indonesia, di mana para siswanya dibekali seperangkat keterampilan yang sesuai kebutuhan industri. Arubalympics adalah contoh bagus tentang bagaimana industri tidak hanya menyediakan solusi teknologi, tetapi juga menjalin hubungan dengan perguruan tinggi untuk menciptakan peluang yang lebih besar bagi mahasiswa dalam mengembangkan kariernya setelah lulus,” ujar Prof. Dr. Ir. R. Eko Indrajit, M.Sc., MBA., Mphil., MA, anggota dewan direksi komite Arubalympics.
“Kami sangat mengapresiasi penyelenggaraan Arubalympics, karena acara ini bukan hanya kompetisi namun juga pengenalan para siswa kepada teknologi Aruba melalui berbagai pembelajaran virtual,” tambah Eko Indrajit.
“Terkait dengan Arubalympics yang melibatkan dosen dan mahasiswa, kami berharap kompetisi ke depan nanti bukan hanya menguji kemampuan peserta secara teori saja, melainkan secara praktikum juga. Soal teori disarankan sebaiknya mengarah langsung ke level Associate, misalnya saja level ACMA. Sehingga benar-benar mengarah langsung ke sertifikasi yang dibutuhkan industri ke depan,” kata Chairul Mukmin, dari Universitas Bina Dharma.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR