Gelar program Aruba Academy, Aruba, sebuah perusahaan Hewlett Packard Enterprise, menjalin kemitraan dengan enam universitas di Indonesia.
Melalui program Aruba Academy, para mahasiswa dari Universitas Udayana, Universitas Petra, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Bina Darma, Universitas Swiss German, dan Institut Teknologi Tangerang Selatan memperoleh kesempatan mengikuti program pelatihan dan sertifikasi sehingga mereka dapat meraih peluang karier yang lebih menjanjikan dan menjadi pemimpin Indonesia di masa depan dalam inovasi teknologi.
“Transformasi digital telah mengalami percepatan di berbagai sektor di Indonesia termasuk sektor pendidikan, di mana banyak universitas dan sekolah telah menjalankan urusan akademik secara online dan pada masa normal baru melaksanakan pembelajaran jarak jauh,” kata Robert Suryakusuma, Country Manager Aruba Indonesia.
Robert memaparkan bahwa permintaan pasar terhadap sumber daya manusia berbakat di bidang jaringan telah meningkat secara signifikan karena transformasi digital yang tengah menjadi agenda penting banyak organisasi masa kini membutuhkan jaringan yang aman dan cerdas.
"Sehingga Aruba Academy sejalan dengan kebutuhan saat ini karena dengan ini universitas-universtitas yang berpartisipasi menghasilkan lulusan berketerampilan tinggi yang memenuhi permintaan pasar, yang dalam jangka panjang mereka memiliki peran penting dalam inovasi teknologi untuk mendorong ekonomi digital Indonesia," imbuh Robert Suryakusuma.
Aruba menyebutkan bahwa teknologi dan inovasinya sudah diimplementasikan di 75 persen perusahaan Fortune100, 60 perusahaan yang terdaftar di Fortune500, dan lebih dari 300 ribu perusahaan, lembaga pemerintah, dan institusi pendidikan di seluruh dunia. Dengan cakupan yang luas, peluang kerja bagi pemilik sertifikasi Aruba terbuka lebar dengan penghasilan yang menjanjikan bagi para mahasiswa Indonesia.
Aruba Education Services menawarkan program pelatihan dan sertifikasi yang komprehensif dari tingkat dasar hingga tingkat lanjut di berbagai bidang pengetahuan teknis.
Dukung Pembelajaran Normal Baru
“Keikutsertaan Universitas Bina Darma dalam Aruba Academy merupakan salah satu bukti konsistensi kami terhadap perkembangan teknologi yang semakin hari semakin pesat dan kompleks. Kami melihat bahwa teknologi Aruba menawarkan berbagai keunggulan dan terobosan untuk mengatasi kompleksitas jaringan yang ada saat ini,” kata Chairul Mukmin, dosen di Universitas Bina Dharma.
"Aruba Academy bisa melengkapi mahasiswa dengan keahlian khusus di samping gelar yang akan mereka dapatkan dari pendidikan di universitas, karena tuntutan saat ini di era yang penuh tantangan adalah keahlian khusus dan bukan pengetahuan umum lagi," kata Justinus Andjarwirawan, Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Kristen Petra.
“Lulusan perguruan tinggi tidak hanya dituntut kompeten dalam menguasai ilmu yang bersifat teoritis tetapi juga yang bersifat praktis untuk dapat bersaing di industri global saat ini. Hadirnya Aruba Academy memberikan warna tersendiri di kalangan akademisi kami untuk mengembangkan skill lulusan dengan menawarkan program training dan sertifikasi bertaraf internasional di dalam menjawab tantangan transformasi digital,” kata Aminudin, SKom., MCs, Dosen di Universitas Muhammadiyah Malang.
“Kemitraan dengan Aruba Academy lewat pelatihan dan sertifikasi internasional memberi kesempatan untuk meningkatkan keunggulan dosen maupun mahasiswanya dalam pengetahuan, keterampilan maupun keahilan untuk menjawab tantangan dan kebutuhan secara nasional maupun global dari berbagai industri yang sedang menjalankan proses transformasi digital dewasa ini,” kata Dr. Charles Lim, MSc, BSc, Dosen di Universitas Swiss German.
Dengan model hybrid campus melalui Aruba Edge Services Platform (ESP), berbagai institusi pendidikan di Indonesia dapat beradaptasi dengan perubahan di era pembelajaran normal baru. Hybrid campus menyediakan pembelajaran dengan fleksibilitas tinggi, di mana interaksi antara komunitas akademik, fasilitas IT, dan staf dapat dilakukan di mana saja. Aruba ESP yang berbasis cloud dirancang untuk mengotomatisasikan, mengintegrasikan, dan melindungi jaringan kampus serta memberikan pengalaman kolaboratif untuk mendorong kesuksesan siswa dalam studi mereka.
Program Pendidikan Virtual Arubalympics
Menurut Aruba lebih dari 2.600 perguruan tinggi di seluruh dunia memercayakan konektivitas jaringannya pada platform Aruba. Dengan Aruba ESP, teknologi kembali mendorong pendidikan di era normal baru, mendukung proses belajar-mengajar dengan mulus dan aman untuk menjaga agar para pelajar dan pengajar tetap aman, sehat, terkoneksi, dan meraih kesuksesan dalam studinya.
Di Indonesia, komitmen Aruba di bidang pendidikan dibuktikan antara lain melalui kemitraannya dengan Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komputer Indonesia (APTIKOM) dan Rajawali 34 untuk menjalankan Program Pendidikan bertajuk 'Arubalympics’. Lebih dari 2.000 mahasiswa dari 340 universitas dari seluruh Indonesia mengikuti berbagai kompetisi dan pelatihan virtual. Para peserta mengikuti pelatihan virtual selama sembilan hari, mengumpulkan skor, mengikuti ujian, dan melakukan wisuda virtual.
“Link and match antara pendidikan dan industri adalah salah satu misi utama institusi pendidikan tinggi di Indonesia, di mana para siswanya dibekali seperangkat keterampilan yang sesuai kebutuhan industri. Arubalympics adalah contoh bagus tentang bagaimana industri tidak hanya menyediakan solusi teknologi, tetapi juga menjalin hubungan dengan perguruan tinggi untuk menciptakan peluang yang lebih besar bagi mahasiswa dalam mengembangkan kariernya setelah lulus,” ujar Prof. Dr. Ir. R. Eko Indrajit, M.Sc., MBA., Mphil., MA, anggota dewan direksi komite Arubalympics.
“Kami sangat mengapresiasi penyelenggaraan Arubalympics, karena acara ini bukan hanya kompetisi namun juga pengenalan para siswa kepada teknologi Aruba melalui berbagai pembelajaran virtual,” tambah Eko Indrajit.
“Terkait dengan Arubalympics yang melibatkan dosen dan mahasiswa, kami berharap kompetisi ke depan nanti bukan hanya menguji kemampuan peserta secara teori saja, melainkan secara praktikum juga. Soal teori disarankan sebaiknya mengarah langsung ke level Associate, misalnya saja level ACMA. Sehingga benar-benar mengarah langsung ke sertifikasi yang dibutuhkan industri ke depan,” kata Chairul Mukmin, dari Universitas Bina Dharma.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR