Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G. Plate mengungkapkan hoaks atau informasi bohong masih terus bermunculan di berbagai platform khususnya media sosial pada masa pandemi COVID-19.
Johnny mengatakan berdasarkan data yang dihimpun ada terdapat hampir 2.000 sebaran informasi hoaks terkait COVID-19 di platform digital, mulai dari YouTube, Twitter, Instagram, sampai TikTok.
“Kami sudah minta agar hoax-hoax itu di-take down oleh pengelola platform-platform itu. Saat ini hampir 1.900-an hoax sudah di-take down oleh platform digital bersangkutan,” ujar Johny di sela pertemuan dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kantor Kepatihan Yogyakarta.
Johny mengatakan pihaknya secara pribadi juga sudah berkomunikasi dengan pengelola platform digital tidak hanya yang berada di Indonesia, tetapi juga yang berada di negara lain.
“Bulan lalu (September) saya sudah berkomunikasi juga dengan Susan Wojcicki, CEO YouTube, di Amerika Serikat untuk mengambil langkah cepat pembersihan hoax di platformnya,” ujar Johnny.
Untuk memberantas berbagai berita bohong tersebut, Johnny menuturkan, bahwa sesuai Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik atau UU ITE, pemerintah serta masyarakat harus menjaga ruang digital agar tetap bersih dari berita bohong dengan menerapkan dua hal, yakni cek dan ricek, serta konfirmasi tentang informasi yang berkembang di ruang digital dan labelling.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR