Schneider Electric lewat solusinya EcoStruxure for Data Centers, mengklaim bahwa hingga saat ini telah membantu banyak perusahaan data center (pusat data) di dunia untuk mengatasi konsumsi energi dan meningkatkan efisiensi hingga 80% selama 10 tahun terakhir.
Dalam acara media “Innovation Summit East Asia 2020”, Selasa (27/10/20), Yana Achmad Haikal selaku Business Vice President Secure Power Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, mengatakan bahwa untuk di Indonesia sendiri salah satu perusahaan data center yang menggunakan solusi ini adalah Lintasarta.
“Kerjasama Schneider Electric dengan Lintasarta telah dibangun sejak lama. Solusi Schneider Electric telah digunakan di dua lokasi data center, yaitu TB Simatupang Jakarta dan Jatiluhur Jawa Barat,” jelas Yana.
Yang terbaru, Lintasarta kembali mengimplementasikan solusi EcoStruxure for Data Centers di Lintasarta Technopark Data Center yang berlokasi di Tangerang Selatan, Banten.
Lintasarta Technopark Data Center sendiri merupakan colocation data center tier 3 yang mendukung transformasi digital pelanggan di seluruh industri termasuk keuangan, telekomunikasi, serta minyak dan gas.
Berdasarkan pemaparan Yana, berkat adopsi solusi end-to-end dari Schneider Electric, Lintasarta Technopark Data Center berhasil meraih Service Level Agreement (SLA) dengan angka yang hampir sempurna.
“Angka SLA-nya hingga 99,982% dengan parameter mencakup jaminan atas ketersediaan critical power dan cooling selama 24/7,” ujar Yana.
Sejak awal berdiri hingga saat ini, Schneider Electric telah membantu Lintasarta Technopark Data Center yang memiliki luas 2.200 m² dengan menerapkan solusi EcoStruxure for Data Centers, yaitu mengintegrasikan manajemen listrik, gedung, dan TI sehingga perusahaan dapat memperoleh pemahaman menyeluruh terhadap performa data center-nya dan membantu pengambilan keputusan yang tepat berbasis data real-time.
“Solusi EcoStruxure for Data Centers merupakan platform dan arsitektur yang mengintegrasikan manajemen daya, bangunan, dan TI untuk meningkatkan ketahanan, kelincahan, dan menghasilkan kinerja yang lebih baik dengan kemampuan prediktif,” papar Yana.
“EcoStruxure for Data Centers telah terbukti mampu meningkatkan efisiensi konsumsi energi hingga 38 persen, efisiensi biaya energi hingga 30 persen, peningkatan produktivitas hingga 60 persen dan uptime data center hingga 100 persen,” tambah Yana.
Menanggapi soal adopsi solusi dari Schneider Electric, Ginandjar selaku Direktur IT Services Lintasarta, mengatakan Lintasarta dengan layanan co-location data center, saat ini telah melayani sekitar 2,400 pelanggan dari berbagai segmen industri, seperti telekomunikasi, keuangan, minyak dan gas, serta industri lainnya.
Untuk itu, lanjutnya, Lintasarta memiliki komitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan SLA melalui keandalan data center dengan biaya yang efisien dan ramah lingkungan.
"Schneider Electric melalui solusi yang ditawarkan diharapkan dapat membantu menjawab tantangan yang dihadapi dunia industri di masa ini, oleh karena itu hal ini disesuaikan dengan kebutuhan yang berbeda-beda dari tiap data center kami,” tuturnya.
Innovation Summit East Asia 2020
Sebagai informasi, tanggal 4 November mendatang, Schneider Electric akan menyelenggarakan “Innovation Summit East Asia 2020” untuk Kawasan Asia Timur yang meliputi Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, Taiwan dan Jepang.
Innovation Summit East Asia sendiri merupakan bagian dari Innovation Summit World Tour 2020, rangkaian acara virtual besar dari 8 Oktober hingga 26 November, yang menghubungkan para pemimpin, visioner, pakar, inovator, mitra, dan pelanggan secara global.
Pada acara ini, para peserta dari seluruh dunia dapat mempelajari lebih lanjut mengenai peran penting elektrifikasi, digitalisasi, inovasi, manajemen energi, dan otomasi industri dalam transisi menuju dunia yang rendah karbon untuk membatasi kenaikan pemanasan global hingga 1,5°C, serta mengetahui solusi-solusi baru dari Schneider Electric.
Terkait dengan solusi data center, Yana mengungkapkan “Pada Innovation Summit East Asia mendatang, penyedia data center dapat mempelajari lebih lanjut tentang manfaat dari Solusi EcoStruxure for Data Centers kami, menemukan solusi terbaik untuk membantu mereka membangun data center yang cerdas dan berkelanjutan, dan mempelajari keberhasilan transformasi digital dari pelanggan lintas industri.”
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa pihaknya akan turut memperkenalkan inovasi teknologi terbaru di data center, yang akan memajukan pengelolaan dan pemantauan jarak jauh data center dan penerapan edge computing dengan trifecta inovasi untuk operasi yang lebih efisien dan aman.
“Salah satunya adalah EcoStruxure IT Expert with AI-supported UPS battery health assessment, yang memiliki kemampuan perawatan prediktif pertama dalam platform manajemen infrastruktur TI,” tutup Yana.
Baca Juga: Pasar Data Center Asia Tenggara Akan Tumbuh Pesat, Ini Tantangannya
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR