2. Memperbarui Firmware Router
Semakin lama usia perangkat lunak, semakin besar kemungkinan mengandung kerentanan, maka sangat penting untuk selalu memperbarui keseluruhan perangkat lunak.
Router memiliki perangkat lunak bawaan - firmware - yang seiring waktu menjadi usang dan rentan. Pelaku kejahatan siber kemudian dapat memanfaatkan firmware lama untuk menyusup ke jaringan perusahaan.
Oleh karena itu, penting untuk menginventarisasi seluruh peralatan jaringan perusahaan, dan memeriksa konsol administrasi untuk melihat apakah versi baru firmware router telah muncul setidaknya setiap beberapa bulan.
3. Blokir Otorisasi yang Tidak Perlu.
Upaya balas dendam dunia maya terhadap rekan kerja/atasan itu nyata. Mantan karyawan yang tidak puas dengan kebijakan perusahaan dapat melancarkan serangan jika akun dan akses mereka ke jaringan perusahaan tidak ditutup secara tepat waktu.
Oleh karena itu penting untuk membatasi akses perusahaan, dengan hanya memberikannya kepada pihak internal dan segera menutupnya dari karyawan yang sudah tidak lagi bekerja.
Melakukan audit rutin juga sangat dianjurkan. Jika karyawan berganti divisi, misalnya, hak akses divisi lama perlu dicabut, jika tidak risikonya akan sangat merugikan seperti serangan siber tentunya.
4. Selalu Membuat Cadangan Salinan Data.
Mencadangkan data akan membantu melindungi perusahaan dari beberapa ancaman berbahaya seperti ransomware, kecerobohan karyawan, dan lain-lain. Sangat disarankan untuk membuat cadangan secara otomatis.
Namun, perusahaan tetap harus memeriksa penyimpanan data secara berkala. Apakah program backup berjalan dengan lancar? Apakah alamat penyimpanannya benar, atau apakah orang asing mengubahnya secara diam-diam?
Jika menyimpan di cloud, periksa pengaturan secara berkala dan membeli ruang tambahan sebelum perusahaan membutuhkannya.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR