Pandemi COVID-19 membuat berbagai sektor industri luluh lantak dan membuat pendapatkan perusahaan anjlok. Namun, fenomena itu tidak berlaku bagi industri gim online Esport yang membukukan kenaikan penjualan selama pandemi COVID-19.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga yang mengutip data World Economic Forum menunjukkan Esport telah berhasil membawa industri gim online ke tingkat yang lebih tinggi selama pandemi.
"Niko Partners menyebutkan 90 persen pemain gim di Asia Tenggara dan Taiwan menekuni game bertema e-sport," kata Jerry dalam keterangan tertulisnya pada ajang Gamescom Asia.
"Saya menawarkan solusi untuk menangkap fenomena ini untuk menjadikannya sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan ekspor nasional," ujanrya.
Dalam ajang Gamescom Asia 2020, delapan negara terpilih untuk menjadi highlight Gamescom Asia tahun ini.
Indonesia merupakan salah satunya karena mempunyai pasar gim online terbesar di Asia Tenggara dan menempati rangking 16 dunia.
CEO Anantarupa, Ivan Chen, yang merupakan pengembang gim online lokal Lokapala membagikan kiat-kiatnya dalam menjalankan bisnis ini.
Lokapala adalah sebuah gim e-sport pertama dari Indonesia juga satu-satunya gim e-sport dari Asia Tenggara.
Lokapala resmi diluncurkan pada bulan Mei 2020 lalu. Dengan adanya Lokapala, seakan mematahkan asumsi bahwa pengembang Indonesia tidak mampu bersaing dengan negara-negara adidaya dalam industri gim, seperti Cina dan Korea, dan menjadi jawaban bagi tantangan global tersebut.
Adapun Lokapala dikembangkan melalui kolaborasi lintas sektor bersama dengan pelaku industri konten lainnya yang tergabung dalam Asosiasi Cipta Kreasi Indonesia (Cakra).
Data dari Indonesia Esports Premier League (IESPL) pada 2019 menunjukkan Indonesia menempati peringkat 12 di pasar gim dunia, dengan total pemain gim aktif sebanyak 62,1 juta orang.
Secara keseluruhan pada tahun 2019 industri ini menghasilkan pendapatan US$1,04 miliar. Dari hasil pengembangan satu gim saja bisa menghasilkan US$1 juta.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR