Intel belum lama ini telah meluncurkan secara resmi prosesor Core Generasi ke-11 dengan codename Tiger Lake di dunia. Ditujukan untuk perangkat mobile seperti laptop dan 2 in 1, Intel mengklaim Intel Core Generasi ke-11 dengan codename Intel Tiger Lake sebagai prosesor terbaik di dunia untuk laptop serta 2 in 1 yang tipis dan ringan. Minggu lalu, Intel telah pula mengumumkan kehadiran Core generasi terbaru tersebut di Indonesia. Menariknya, Intel pun memastikan bahwa kinerja laptop dan 2 in 1 yang menggunakan Intel Core Generasi ke-11 akan tetap tinggi ketika berjalan memanfaatkan baterai, tidak hanya saat terkoneksi ke jala-jala. Intel mengklaim hal itu tidak ditawarkan oleh perangkat yang menggunakan prosesor dari pesaing utamanya, AMD. Padahal, menurut studi Intel, sekitar 70% pembeli laptop terkini menggunakan laptopnya di berbagai lokasi di rumah — lebih mudah dilakukan bila memanfaatkan baterai — dan kebanyakan menggunakan baterai sebagai sumber dayanya.
Berdasarkan pengujian Intel, besarnya penurunan kinerja Intel Core i7-1185G7, yang merupakan salah satu prosesor Intel Core Generasi ke-11, ketika menggunakan baterai dibandingkan terkoneksi ke jala-jala adalah sekitar 5%. Sementara, berdasarkan pengujian yang serupa, besarnya penurunan kinerja AMD Ryzen 7 4800U, yang merupakan salah satu prosesor AMD Ryzen Mobile terkini untuk laptop serta 2 in 1 yang tipis dan ringan, ketika menggunakan baterai dibandingkan terkoneksi ke jala-jala adalah sekitar 38%. Pengujian yang dilakukan Intel ini memafaatkan PCMark 10 Applications. PCMark 10 Applications sendiri menguji kinerja sebenarnya alias real-world bukan sintetis dari suatu sistem ketika menjalankan Microsoft Word, Excel, PowerPoint, dan Edge. Adapun Microsoft Office yang digunakan adalah Office 365.
Intel melakukan pengujian lebih lanjut dengan menggunakan lima perangkat dengan prosesor Intel Core Generasi ke-11 serta lima perangkat dengan prosesor AMD Ryzen Mobile seri 4000 — prosesor AMD terkini untuk laptop serta 2 in 1. Pengujian menggunakan kondisi seperti yang diperoleh ketika pertama kali membuka perangkat (laptop dan 2 in 1) dari kemasan. Namun, pengaturan (slider) Power mode dipastikan ke Better performance dan kecerahan layar diatur ke 200 cd/m2 secara konstan. Begitu pula kondisi kapasitas baterai yang tentunya bila perlu dibuat penuh dahulu.
Hasilnya sejalan dengan pengujian Intel menggunakan Intel Core i7-1185G7 dan AMD Ryzen 7 4800U. Intel menyebutkan, pada PCMark 10 Applications, untuk kelima perangkat yang menggunakan Intel Core Generasi ke-11, penurunan kinerja tatkala menggunakan baterai dibandingkan terkoneksi ke jala-jala adalah kurang dari 10%. Sementara, untuk kelima perangkat yang menggunakan AMD Ryzen Mobile seri 4000, penurunan kinerja tatkala menggunakan baterai dibandingkan terkoneksi ke jala-jala adalah jauh lebih tinggi, dengan yang terbesar adalah sekitar 38%. Begitu pula dengan pengujian WebXPRT 3 memanfaatkan Edge. Pada WebXPRT 3 itu, untuk kelima perangkat yang menggunakan AMD Ryzen Mobile seri 4000, penurunan kinerja terbesar bahkan mencapai sekitar 48%. WebXPRT 3 sendiri menguji kinerja sistem dalam menjalanan beban kerja alias workload tertentu menggunakan web browser.
Intel menambahkan, bahwa berdasarkan pengujian memanfaatkan MobileMark 2018, secara rata-rata dari kelima perangkat untuk masing-masing kubu, perangkat yang menggunakan Intel Core Generasi ke-11 menawarkan kinerja jauh lebih tinggi dibandingkan perangkat yang memakai AMD Ryzen Mobile seri 4000. Tak hanya itu, kinerja tersebut dihadirkan perangkat berprosesr Intel dengan daya tahan baterai yang bisa dibilang setara dengan perangkat berprosesor AMD. Adapun MobileMark adalah menyerupai SYSmark, hanya saja untuk pengujian ketika perangkat ditenagai oleh baterai. Sekadar informasi, SYSmark adalah peranti lunak pengujian yang bertujuan untuk mengukur kinerja sebuah sistem secara keseluruhan, minus gim 3D. Ia menggunakan berbagai aplikasi real-world populer seperti Microsoft Office dan Adobe Creative Cloud beserta model penggunaan yang dinilai mewakili sebagian besar pengguna.
Intel mengklaim, penurunan kinerja yang sangat besar pada AMD Ryzen Mobile seri 4000 saat menggunakan baterai dibandingkan terkoneksi ke jala-jala adalah karena lamanya AMD Ryzen Mobile seri 4000 meningkatkan frekuensi kerja alias clock-nya tatkala menjalankan suatu beban kerja dari kondisi diam alias idle saat menggunakan baterai, jauh lebih lama dari ketika terkoneksi ke jala-jala. Berdasarkan penelitian Intel, penundaan alias delay tersebut sekitar 7 detik sampai 10 detik. Hal tersebut berbeda dengan Intel Core Generasi ke-11 yang tetap responsif meningkatkan frekuensi kerjanya meski menggunakan baterai.
Namun, pada aplikasi uji populer Cinebench R20, penurunan kinerja yang besar ketika menggunakan baterai dibandingkan terkoneksi ke jala-jala tidak terjadi pada kelima perangkat yang menggunakan AMD Ryzen Mobile seri 4000. Dengan kata lain, penurunan kinerja sangat signifikan pada perangkat yang menggunakan AMD Ryzen Mobile seri 4000 tatkala menggunakan baterai dibandingkan terkoneksi ke jala-jala, tidak terjadi pada seluruh beban kerja.
Meskipun begitu, berdasarkan studi Intel yang disebutkan di awal, dua penggunaan teratas oleh pembeli laptop terkini tatkala menggunakan laptopnya adalah produktivitas memanfaatkan aplikasi perkantoran alias office serta menggunakan web browser. Kedua jenis penggunaan tersebut diwakili oleh PCMark 10 Applications, MobileMark 2018, dan WebXPRT 3. Alhasil, pada kedua penggunaan teratas itu, Intel mengklaim laptop dan 2 in 1 dengan Intel Core Generasi ke-11 yang memiliki codename Intel Tiger Lake merupakan pilihan yang terbaik.
KOMENTAR