TikTok, WhatsApp, dan LinkedIn menyodorkan teks kebijakan privasi terpanjang kepada pengguna, menurut hasil survei addictivetips.com. Sementara 87% pengguna menyetujui kebijakan privasi tanpa membacanya terlebih dulu.
Addictivetips.com melakukan survei terhadap 2.105 orang untuk menginvestigasi efektivitas kebijakan privasi (privacy policy) yang diukur berdasarkan pemahaman pengguna dan kejelasan isi kebijakan tersebut. Survei ini juga meneliti keterbacaan kebijakan privasi beberapa platform media sosial ternama, membandingkannya dengan aturan rentang umur individu yang boleh mendaftar sebagai pengguna media sosial tersebut.
Dari 2.105 responden, 87% di antaranya mengatakan bahwa mereka tidak membaca kebijakan privasi dengan teliti sebelum mereka menyetujui untuk menyerahkan data. Dan mereka tidak membacanya karena beberapa alasan. Ini tiga alasan teratas:
Setelah meneliti kebijakan privasi beberapa aplikasi media sosial, addictivetips.com menemukan bahwa panjang teks kebijakan privasi itu bisa mencapai rata-rata 6.152 kata, dan dibutuhkan sekitar 47,3 menit untuk membacanya hingga tuntas. Tak heran jika pengguna cenderung malas membaca isi kebijakan privasi yang disodorkan kepada mereka.
Hal menarik lainnya yang diungkap oleh addictivetips.com adalah pemahaman responden terhadap beberapa jargon yang kerap dijumpai dalam kebijakan privasi aplikasi:
Lima jargon yang umum digunakan : | Persentase responden yang tidak memahami arti jargon tersebut: | |||||
API | 62% | |||||
Cookies | 57% | |||||
Third-party PROMOTED CONTENT
Video PilihanPopular |
KOMENTAR