Menguasai Bahasa Pemrograman Baru
Salah satu ancaman keamanan yang membayangi penerapan 5G adalah peningkatan serangan distributed denial-of-service (DDoS). Dengan menargetkan jaringan perangkat yang terhubung ke internet, serangan DDoS diketahui menurunkan layanan dan mengekspos data pribadi dari pengguna dengan memberikan traffic yang berlebihan ke server, di mana dampaknya akan merugikan bisnis dan pengguna.
Dengan IDC memperkirakan 41,6 miliar perangkat Internet of Things (IoT) akan terhubung pada tahun 2025, ancaman serangan DDoS di era 5G lebih terekspos dari sebelumnya. Karena jumlah perangkat yang dilindungi berlipat ganda, otomatisasi akan menjadi pembahasan 5G.
Seperti apa otomatisasi ini dapat terlihat? Bisnis selalu membutuhkan platform keamanan yang memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan teknik machine learning sehingga dapat memberikan visibilitas penuh dan wawasan real time untuk dapat menangani masalah keamanan seperti serangan DDoS dengan lebih cerdas. Komunikasi real time antara perangkat teknologi dan wawasan yang dapat ditindaklanjuti akan menjadi kunci dalam meminimalisasi ancaman tersembunyi yang muncul di antara pencegahan dan mitigasi serangan keterlambatan dalam mendeteksi dan mengurangi serangan, sehingga mengurangi waktu henti, dan memastikan ketersediaan jaringan.
Dalam laporan F5 tentang Status Layanan Aplikasi 2020: Edisi Telekomunikasi, untuk mewujudkan 5G, kami menemukan bahwa 91 persen penyedia layanan telekomunikasi telah terlibat dalam transformasi digital dengan mengadopsi cloud, automation and orchestration, dan network function virtualization (NFV). Hal ini akan membantu memaksimalkan investasi yang substansial dalam jaringan mereka saat ini sambil mengoptimalkan infrastruktur mereka untuk dapat meluncurkan jaringan 5G mereka dengan cepat.
Dengan otomatisasi, bisnis dapat mengikuti skala yang diperlukan untuk dapat meluncurkan infrastruktur jaringan 5G mereka sambil mendorong efisiensi dan kecepatan untuk ketersediaan produk dan layanan baru.
Meningkatkan Kemampuan "Bahasa" 5G
Di dunia yang semakin bergantung pada teknologi nirkabel, 5G menghadirkan berbagai peluang untuk bisnis, dan akan menjadi tulang punggung digital di masa depan. Infrastruktur broadband ultra-high generasi berikutnya yang berada dimanapun ini tidak hanya akan meningkatkan mobilitas dan konektivitas, tetapi juga merupakan langkah-langkah transformasi untuk dapat memenuhi skala dan kompleksitas permintaan konsumen akan pengalaman digital yang terus berkembang.
Memperoleh kemahiran dalam "bahasa" 5G bukanlah tugas yang mudah. Ini akan bergantung pada penyedia layanan telekomunikasi yang mendapatkan pemahaman penuh tentang jaringan dan potensi kerentanannya akankah mampu mengamankan jaringan dengan benar untuk mengaktifkan dan menjalankan kemampuan 5G secara maksimal. Dan perjalanan ini dimulai dengan mempelajari dan menguasai "bahasa" baru dari mobilitas jaringan.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR