“Ini merupakan hal penting bagi pelanggan dalam memilih penyedia layanan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Jika dijalankan dengan baik, strategi spin-off IBM dan NewCo akan menciptakan perusahaan cloud dan AI inovatif terdepan di dunia, serta perusahaan pengelolaan layanan infrastruktur murni terbesar di dunia dengan kemampuan hyper-optimisation dan efisiensi sesuai skala kebutuhan,” lanjutnya.
Saad Toma, IBM Asia Pacific Global Technology Services Leader mengatakan, “Kami melihat adanya percepatan dalam adopsi hybrid cloud sebagai akibat dari pandemi seiring dengan keputusan perusahan untuk melakukan modernisasi aplikasi, otomasi, dan pemanfaatan AI pada operasi bisnisnya. Klien kami menemukan bahwa memilih pendekatan open hybrid cloud memberikan nilai bisnis 2,5 kali lebih tinggi daripada hanya mengandalkan public cloud saja. Dengan demikian, kami meyakini bahwa spin-off ini akan memungkinkan IBM dan NewCo untuk lebih baik lagi dalam menyelaraskan diri dengan kebutuhan klien, dan juga untuk tumbuh lebih cepat, secara terpisah.”
Menurut Saad, percepatan adopsi cloud telah terjadi di Indonesia karena bisnis memerlukan kekuatan cloud untuk tetap bisa kompetitif di pasar. “Adopsi cloud telah menjadi fitur utama dalam pengembangan model bisnis baru yang digerakkan secara digital. Semua itu didukung oleh keamanan, keahlian yang tak tertandingi dalam industri vertikal, dan komitmen mendalam untuk inovasi open source yang diharapkan klien dari IBM,” pungkasnya.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR