Xiaomi baru saja menjual flagship Xiaomi Mi 11 dengan banderol 3.999 yuan (sekitar Rp8,5 juta) di China untuk versi dengan RAM 8 GB dan storage 128 GB.
Tentunya, harga Xiaomi Mi 11 berselisih jauh dari iPhone 12 128 GB yang dibanderol 6.799 yuan (sekitar Rp14,6 juta).
Seorang analis dan mitra rekanan Xiaomi Pan Jiutang mengungkapkan ongkos produksi (Bill of Materials, BOM) Xiaomi Mi 11 sebenarnya sama dengan iPhone 12 yaitu 373 dollar AS (sekitar Rp5,2 juta).
Namun, ongkos produksi iPhone 12 Pro versi pro sedikit lebih mahal, 406 dollar AS (sekitar Rp5,7 juta) seperti dilansir Phone Arena.
Sebagai informasi, Bill of Materials hanya menunjukkan harga komponen-komponen yang diperlukan untuk membuat sebuah produk, tanpa memperhitungkan ongkos lain, seperti biaya riset dan pengembangan, serta marketing.
Informasi itu Hal itu mengungkapkan Apple memang menarik margin lebih tinggi lewat iPhone 12 dibanding Xiaomi dengan Mi 11. Apple diketahui meraup profit besar dari smartphone.
Apple meraup 59 persen profit di industri smartphone pada kuartal-II 2020, meski pangsa pasarnya hanya 14 persen secara global.
Berbeda dengan Xiaomi yang berjanji tidak akan menarik keuntungan besar dari penjualan ponsel.
Selain biaya pembuatan, kemiripan lain antara Mi 11 dan iPhone 12 adalah sama-sama dijual tanpa charger di kotak kemasan, meski Xiaomi juga menyertakan paket Mi 11 lain dengan pengisi daya.
Alasannya juga sama, yakni untuk melindungi lingkungan dengan mengurangi sampah elektronik. Padahal, sebelumnya Xiaomi sempat menyindir langkah Apple menghilangkan charger dari kotak penjualan iPhone 12.
Baca Juga: Smartphone Murah Samsung Galaxy A02s Mulai Dipesan Besok, Harganya?
Source | : | Phone Arena |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR