Nama bitcoin tengah menjadi sorotan investor dunia. Wajar saja, salah satu mata uang kripto ini sukses memberikan keuntungan saat instrumen investasi lain buntung dihajar pandemi COVID-19.
Harga bitcoin menyentuh 30.000 dollar AS atau Rp414 juta (kurs Rp13.800/dollar AS).
Beberapa hari lalu, nilainya bahkan menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah yakni mencapai 33.000 dollar AS atau Rp455,4 juta.
Memang, ini bukan pertama kalinya bitcoin dielu-elukan pelaku pasar.
Bitcoin sempat fenomenal pada tahun 2017 setelah menembus rekor 20.000 dollar AS atau setara dengan Rp276 juta (kurs Rp13.800).
Lantas, sampai kapan fenomena ini berlanjut? Apakah aman memarkirkan uang Anda di bitcoin saat ini?
Analis Central Capital Futures Wahyu Laksono mengatakan, investasi dalam mata uang kripto seperti bitcoin ini masih menjanjikan. Diakuinya, tren bitcoin memang bagus dari tahun ke tahun.
Meski sempat menurun begitu dalam pada 2017 silam, terjadi konsolidasi lagi pada tahun 2019. Secara jangka panjang, bitcoin dalam tren bullish.
"Nah, jelas bitcoin masih menjanjikan. trend long term (jangka panjang) jelas bullish, mirip seperti emas. Harus diakui ini adalah tren yang sangat bagus," kata Wahyu.
Baca Juga: Sektor Finansial Diprediksi Hadapi Lima Ancaman Siber Ini di 2021
Berdasarkan histori, bitcoin tercatat tidak pernah melaju dalam tren bearish yang signifikan. Apalagi jika sentimennya jelas, yakni pelemahan indeks dollar AS.
Semua aset yang notabene melawan dollar AS akan mengalami penguatan jika indeks tersebut tengah melemah.
Saat ini pun, nilai tukar rupiah semakin menguat ke level Rp13.895 per dollar AS.
"Bayangkan dari (nilainya) kurang 10 dollar AS per bitcoin (sekarang sudah mencapai 30.000 dollar AS per bitcoin). Hanya terjadi koreksi dan konsolidasi, lalu naik lagi. Kita tahu oil (harga minyak) naik turunnya juga signifikan, bahkan pernah negatif," ungkap Wahyu.
Namun, menurut Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi, menaruh dana pada bitcoin perlu kehati-hatian lantaran harganya sangat berfluktuasi. Ingat, bitcoin sempat melemah hingga 3.867 dollar AS pada 25 Maret 2019 silam.
"Dari kondisi tersebut, memang resiko investasi atau penggunaan bitcoin cukup tinggi. Kalau gain bisa tinggi sekali, kalau terpuruk bisa sangat dalam," ucap Heru.
Hingga saat ini, belum diketahui apakah bitcoin masih bisa naik ke level tertinggi atau melemah dalam jangka panjang. Namun, dilihat dari trennya, bitcoin yang sudah mencapai titik puncak akan kembali turun dan membutuhkan waktu untuk pulih.
"Maka kemudian akan turun, dan butuh waktu untuk rebound sehingga yang berkeinginan investasi di bitcoin perlu sangat hati-hati," pungkas Heru.
Baca Juga: Gara-gara Cuitan Elon Musk, Harga Dogecoin Melejit Lebih dari 592%
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR