Telegram sendiri mengklaim bahwa aplikasinya tidak pernah melakukan monetisasi data pribadi para penggunanya.
“Telegram tidak akan pernah memonetisasikan data pribadi pengguna untuk pembuatan profil untuk iklan bertarget dan sejak hari peluncuran pada Agustus 2013, Telegram tidak pernah mengungkapkan satu byte pun dari data pribadi penggunanya kepada pihak ketiga,” tulis keterangannya kembali.
Diketahui, setiap obrolan di Telegram telah dienkripsi dan ini yang membuatnya berbeda dengan beberapa aplikasi private messaging lainnya yang di mana hanya menggunakan protokol enkripsi umum.
Telegram sendiri mendukung dua lapisan enkripsi keamanan, yaitu Secret Chats yang bersifat end-to-end dan Cloud Chats yang menawarkan penyimpanan cloud secara aman dan terdistribusi secara real-time.
Baca Juga: Tak Setuju Aturan Baru, Begini Cara Hapus Akun WhatsApp Anda
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR