Samsung hari ini menyampaikan perihal SSLC (Samsung Smart Learning Class) di SD YPK Waupnor yang tidak lagi sekadar memberikan manfaat untuk siswa dan guru SD YPK Waupnor, melainkan masyarakat yang lebih luas. Melalui SSLC di SD YPK Waupnor, Samsung memfasilitasi pelatihan teknologi untuk 3.700 warga Biak, terdiri dari anak-anak, orang tua, guru, komunitas, dan aparat pemerintahan untuk mengembangkan diri lewat pemanfaatan teknologi. Menurut rilis yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik, Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Papua masih rendah, yakni 3,33 dari skala 0 sampai 10. Samsung meyakini pelatihan yang difasilitasinya itu bisa membantu memperbaiki indeks TIK (teknologi informasi dan komunikasi) bersangkutan.
“Kami menyadari bahwa pembangunan manusia berfokus pada 3 hal: kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. SSLC dan kehadiran teknologi di tengah masyarakat Biak, kami yakini dapat berperan bagi tercapainya 3 hal tersebut. Melalui pembangunan ekosistem berbasis pendidikan secara menyeluruh di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat, SSLC bukan hanya membantu mengoptimalkan aktivitas pembelajaran jarak jauh yang masih berlangsung saat ini, namun sekaligus memberikan kesempatan bagi masyarakat Papua meraih kehidupan yang lebih baik dengan meningkatkan pemahaman tentang teknologi”, ujar Ennita Pramono (Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia).
“Kami sangat berterimakasih dan mengapresiasi inisiatif dari Samsung. Seluruh fasilitas dan pembekalan yang ada, memberikan kemudahan serta optimisme kepada masyarakat Papua. Ke depannya kami berharap masyarakat dapat semakin menguasai teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dasar yang diimbangi dengan menumbuhkembangkan kompetensi, dan semakin banyak inisiatif serupa yang menyinergikan semua potensi serta memperluas keterlibatan publik dalam menumbuhkan dan mengembangkan pendidikan di Papua,” ucap Christian Sohilait, S.T., M.Si. (Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua).
Kontribusi SSLC Biak dalam membangun pemahaman masyarakat sekitar akan teknologi melalui berbagai pelatihan pun membuatnya menjadi program yang cukup unik jika dibandingkan dengan program SSLC lainnya. Sebelumnya, SSLC Biak juga mengadakan pelatihan TIK dasar untuk meningkatkan kompetensi dan membantu guru dalam menerapkan PJJ (pendidikan/pembelajaran jarak jauh) secara optimal. Hasil asesmen yang dilakukan oleh Wahana Visi Indonesia, mitra Samsung untuk program SSLC Biak, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Biak Numfor kepada 35 sekolah, memang menemukan bahwa salah satu tantangan yang harus dihadapi dalam melakukan PJJ adalah minimnya kapasitas guru terhadap penguasaan TIK.
Terdapat 136 guru dari 66 sekolah, dari SD sampai SMA, yang mengikut pelatihan yang dimaksud. Materi yang diberikan seperti cara menginstal dan menggunakan Telegram, membuat akun Google, menggunakan Google Form, memanfaatkan Google Meet, serta menggunakan Google Classroom.
KOMENTAR