Akhirnya, Sony meluncurkan flagship terbarunya Xperia Pro pekan ini dengan banderol yang mahal senilai 2.500 dolar AS atau sekitar Rp35 juta.
Smartphone itu memiliki port micro HDMI Type-D yang memungkinkan pengguna menyulap layar ponsel menjadi layar eksternal untuk kamera mirrorless Sony Alpha.
Sony Xperia Pro juga bisa disambungkan dengan kabel micro HDMI yang menghubungkan ponsel dengan kamera. Setelah tersambung, Xperia Pro lantas bisa mengambil alih fungsi layar kamera, seperti menjadi viewfinder.
Konten foto yang dijepret juga bisa dikirim lewat internet tanpa harus memindahkan ke media lain, laptop misalnya. Kemudian, konten video yang tengah direkam juga bisa disiarkan secara langsung (live streaming).
Smartphone itu juga memiliki empat buah antena 5G mmWave yang ditanamkan di seluruh bingkai sisi ponsel sehingga memudahkan berkirim foto dan streaming video dengan cepat dan mulus.
Masih seputar hardware, Xperia Pro mengusung chipset Snapdragon 865, RAM 12 GB, memori internal 512 GB, dan baterai berkapasitas 4.000 mAh yang mendukung pengisian cepat via USB type-C berdaya 21 watt.
Untuk fotografi, smartphone itu mempunyai satu kamera depan beresolusi 8 MP (f/2.0) dan tiga kamera belakang yang terdiri dari kamera utama 12 MP (f/1.7), kamera telefoto 12 MP (f/2.4), dan kamera ultrawide 12 MP (f/2.2).
Fitur penunjang kamera mencakup penguncian fokus obyek berdasarkan gerakan (PDAF) dan mata (Eye-AF), Auto Exposure (AE), serta penjepretan hingga 20 fps dengan fitur autofocus (AF).
Beralih ke bagian desain, bodi ponsel ini sendiri tampak lebih kokoh dibanding Xperia 1 II. Meski demikian, spesifikasi layarnya terbilang sama persis. Xperia Pro mengusung panel OLED dengan ukuran 6,5 inci, resolusi 4K HDR, dan rasio layar 21:9. Layarya juga sudah dilindungi dengan kaca Gorilla Glass 6.
Sebagaimana GSMArena, ponsel berwarna hitam ini baru akan dipasarkan di wilayah Amerika Serikat saja dan di-bundling eksklusif dengan operator seluler Verizon. Ponsel Sony ini hampir dipastikan tidak akan hadir di Indonesia.
Sony dengan ponsel Xperia-nya sendiri telah meninggalkan pasar smartphone Indonesia sejak tahun 2016.
InfoKomputer secara rutin menyelenggarakan kelas online secara gratis untuk membantu meningkatkan kemampuan IT professional di Indonesia. Jika Anda tertarik, silakan daftar di sini.
Source | : | GSM Arena |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR