Startup pengembang platform social commerce asal Indonesia, RateS, mengumumkan telah menutup putaran pendanaan Seri A.
Pendanaan tersebut dipimpin oleh Vertex Ventures dan Genesis Alternative Ventures dengan nilai yang dirahasiakan.
Dengan pendanaan ini, perusahaan akan menggunakannya untuk mempercepat penetrasi pasar hingga ke kota-kota tier-2 dan tier-3 di Indonesia melalui dukungan jaringan reseller RateS.
Tercatat, saat ini reseller yang dimiliki RateS telah mencapai lebih dari setengah juta reseller.
RateS menawarkan layanan terintegrasi yang memungkinkan pengadaan yang terpusat, pemenuhan, logistik, infrastruktur pembayaran, dan pelatihan penjualan online bagi masyarakat.
RateS secara signifikan mengurangi hambatan yang sering dialami masyarakat saat hendak berwirausaha.
Jake Goh, CEO dan Co-Founder dari RateS mengatakan “Bagi kami, tolak ukur kesuksesan RateS terletak pada seberapa banyak kami dapat membantu meningkatkan pendapatan dan bisnis dari reseller kami.”
“Kami melihat bagaimana pendapatan reseller kami meningkat hingga 50% sejak bergabung dengan RateS. Visi bersama kami adalah untuk merevolusi social commerce melalui teknologi, menciptakan wirausahawan digital, dan meningkatkan literasi digital bagi masyarakat untuk menjalankan bisnis dengan lancar dan lebih menguntungkan,” tambah Jake.
Baca Juga: Gojek Kolaborasi dengan Allstars.id, Hubungkan UMKM ke Influencer
Lebih lanjut, social commerce di Indonesia dipastikan memiliki potensi yang tak terbatas dan berkembang pesat.
Laporan McKinsey menyatakan, bahwa social commerce, yang didefinisikan sebagai proses pembelian dan penjualan barang fisik melalui platform media sosial, dengan pembayaran dan pengiriman yang dikelola secara terpisah, diperkirakan akan tumbuh menjadi sektor usaha senilai US$25 miliar pada tahun 2022.
“Transaksi social commerce melalui jaringan reseller RateS tidak hanya dapat meningkatkan kenyamanan dalam bertransaksi online, tetapi juga memberikan pengalaman terbaik secara konsisten kepada pelanggan melalui katalog produk dan infrastruktur supply chain yang telah dikurasi oleh RateS,” papar Jake.
Saat ini, profil reseller RateS semakin bervariasi, dari awalnya ibu rumah tangga dan pelajar, hingga kini mencakup warung dan pengecer kecil.
Pada tahun 2020, tingkat pertumbuhan RateS telah meningkat lebih dari tiga kali lipat, dan telah menjangkau berbagai kota-kota Tier II/III di Indonesia.
Hingga saat ini, RateS memiliki jangkauan di lebih dari 400 kota dan memiliki jaringan reseller berbasis digital terbesar di Indonesia - dengan potensi pendapatan yang kompetitif bagi reseller, di mana rata-rata reseller RateS mendapatkan 30% lebih tinggi untuk setiap item yang terjual dibandingkan dengan platform re-selling lainnya.
RateS sendiri telah mencatatkan pertumbuhannya hingga lebih dari tiga kali lipat di tahun 2020 saja, dengan sebagian besar pendapatannya berasal dari kota-kota tier-2 dan tier-3 di Indonesia.
Chua Joo Hock, Managing Partner Vertex Ventures SEA mengatakan, “Kami melihat pasar e-commerce di Asia Tenggara telah berkembang menjadi persaingan untuk mendapatkan keuntungan. Di sisi lain, RateS telah menemukan cara penetrasi yang efektif untuk memasuki kota-kota tier 1 dan tier 2 di Indonesia, yang tidak hanya dapat menghemat biaya, akan tetapi yang lebih penting memiliki potensi pasar yang besar dan belum dimanfaatkan.”
“Dengan pandemi yang telah membuat mata pencaharian banyak orang menjadi rentan, kami senang RateS telah dan akan terus bermanfaat sebagai platform yang hadir untuk memberdayakan mereka yang membutuhkan,” tambahnya.
Baca Juga: Strategi Penilaian Startup Jadi Kunci Modal Ventura Siap Berinvestasi
InfoKomputer secara rutin menyelenggarakan kelas online secara gratis untuk membantu meningkatkan kemampuan IT professional di Indonesia. Jika Anda tertarik, silakan daftar di sini.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR