Terutama untuk pembelajaran daring yang sedang diterapkan supaya lebih optimal. Maka dari itu perlu hadirnya website untuk sekolah.
“Sebagai contoh, website sekolah yang baik itu tidak hanya memiliki profil sekolah saja tetapi bisa memberikan informasi seperti pendaftaran siswa baru, modul e-lerning hingga ujian online (CBT Online). Sehingga sekolah pun dapat memberikan value lebih yang tak hanya bermanfaat untuk sekolah itu sendiri tetapi untuk tenaga pengajar, siswa/siswi hingga orang tua siswa,” tuturnya.
Program #WebsiteUntukSekolah
Dilansir dari Tribun News Makassar bahwa 90% sekolah tidak punya website. Menurut Prof. Arismunandar selaku Guru Besar Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Makassar bahwa transformasi pembelajaran berbasis digital masih terbata-bata dalam dunia pendidikan Indonesia dan baik guru maupun dosen masih memiliki pemahaman teknologi yang rendah.
Oleh karena itu, Exabytes Indonesia berkolaborasi dengan registry domain utama Indonesia PANDI meluncurkan program #WebsiteUntukSekolah.
Program ini bertujuan mendorong kesadaran akan pentingnya kehadiran online dan membantu sekolah dalam mewujudkan website sekolah dengan mudah.
“Selama ini website sekolah kerap dianggap susah dibuat karena minimnya tenaga pengajar yang memahami IT, keterbatasan biaya hingga sulit untuk mengelola website dalam waktu lama. Namun dalam program #WebsiteUntukSekolah ini, kami ingin membantu sekolah untuk membangun website dengan mudah dan membantu mengoptimalkan pembelajaran daring,” pungkas Indra.
Baca Juga: Terapkan Hybrid, Kini Karyawan Google Bisa Kerja dari Kantor dan Rumah
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR