Di Asia Tenggara, persentase komputer ICS yang diserang menurun dibandingkan setengah tahun sebelumnya (seperti tahun-tahun sebelumnya).
Ada 15 negara dan wilayah dengan peringkat tertinggi berdasarkan persentase komputer ICS tempat objek berbahaya diblokir – paruh kedua 2020
Namun, Indonesia menempati peringkat ke-7 secara global dalam hal objek berbahaya yang diblokir di ICS komputer pada paruh kedua 2020, ini meningkat 1.2% dibandingkan paruh pertama 2020 (48.5%).
Hampir lima dari 10 (49,7%) komputer ICS di negara ini menjadi sasaran selama paruh kedua tahun lalu.
Sumber utama ancaman terhadap komputer ICS di Indonesia antara lain internet (24,6%), malware yang berasal dari removable media (11,1%) dan file berbahaya dari tautan email (8,6%).
Selain itu, Indonesia juga menempati peringkat ketiga secara global dalam hal upaya ransomware terhadap komputer ICS dengan 1,77% upaya serangan diblokir selama paruh kedua tahun lalu.
Dony Koesmandarin (Territory Manager untuk Indonesia di Kaspersky) mengatakan ancaman pada komputer ICS sangat berbahaya karena dapat mengganggu perusahaan dan masyarakat.
"Melihat pertumbuhan dan perkembangan industri dan digitalisasi yang luar biasa di Indonesia, ada kebutuhan yang lebih mendesak untuk menjaga infrastruktur penting kita terlindungi dari para penjahat siber ini. Langkah-langkah keamanan siber yang konkret harus dilakukan saat kita merangkul manfaat Industri 4.0," ujarnya.
Untuk menjaga komputer ICS Anda terlindungi dari berbagai ancaman, para ahli Kaspersky merekomendasikan:
1. Perbarui sistem operasi dan perangkat lunak aplikasi secara teratur yang merupakan bagian dari jaringan industri perusahaan. Terapkan perbaikan keamanan dan patch ke peralatan jaringan ICS segera setelah tersedia.
2. Lakukan audit keamanan reguler sistem OT (teknologi operasional) untuk mengidentifikasi dan menghilangkan kemungkinan kerentanan.
3. Gunakan solusi pemantauan, analisis, dan deteksi lalu lintas jaringan ICS untuk perlindungan yang lebih baik dari serangan yang berpotensi mengancam proses teknologi dan aset utama perusahaan.
4. Dedikasikan pelatihan keamanan ICS khusus untuk tim keamanan TI dan insinyur OT sangat penting untuk meningkatkan respons terhadap teknik berbahaya terbaru dan lanjutan.
5. Menyediakan tim keamanan yang bertanggung jawab untuk melindungi sistem kontrol industri dengan intelijen ancaman terkini. Layanan Pelaporan Intelijen Ancaman ICS memberikan wawasan tentang ancaman dan vektor serangan saat ini, serta elemen yang paling rentan dalam OT dan sistem kontrol industri dan cara menguranginya.
6. Gunakan solusi keamanan untuk titik akhir OT dan jaringan seperti Kaspersky Industrial CyberSecurity untuk memastikan perlindungan komprehensif bagi semua sistem kritis industri.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR