Startup lokal Lookalkitchen menyemarakkan pasar dapur virtual Indonesia dengan menghadirkan layanan cloud kitchen alternatif.
Selain mengoptimalkan dapur atau restoran para penyaji makanan dan minuman (mamin), layanan yang diluncurkan awal 2021 lalu ini startup juga ingin membantu agar para bisnis rumah makan tetap berkembang meski di tengah pandemi.
Hampir 400.000 karyawan restoran terpaksa diberhentikan menyusul pemberlakuan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta sejak awal September 2020 lalu. Di saat itu pula, pasar cloud kitchen, khususnya di Jakarta, meraih momentumnya. Savills Research, dalam risetnya yang berjudul "Rise of the Virtual Kitchen", menyebutkan ada sekitar 70 cabang cloud kitchen dengan lebih dari 500 kitchen pod atau dapur yang beroperasi saat ini.
Sudah cukup banyak penyaji mamin yang memanfaatkan layanan cloud kitchen tradisional sebagai sebuah solusi. Namun tidak sedikit pula restoran yang masih kesulitan dalam berinovasi dan menerapkan kanal digital sehingga, mereka kesulitan mempertahankan, apalagi mengembangkan bisnisnya.
“Hasil pengamatan kami menunjukkan bahwa para pemilik restoran hanya mengoperasikan dapur mereka di bawah kapasitas 50%, meskipun telah dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang memadai. Selain itu, mereka juga masih kurang memanfaatkan keahlian para staf kulinernya,” jelas Peter Choi, CEO dan Co-Founder, Lookalkitchen.
Oleh karena itu, Lookalkitchen berupaya membantu agar pemilik restoran dapat mengoptimalkan dapur dan meningkatkan produktivitas serta efisiensi staf yang ada. "Kami meluncurkan Lookalkitchen untuk menawarkan model alternatif dengan biaya dan risiko yang rendah kepada para pemilik restoran, dengan cara mengubah dapur-dapur mereka yang belum dimanfaatkan secara optimal menjadi pusat-pusat pengiriman makanan dan minuman,” Peter menambahkan.
Lookalkitchen saat ini beroperasi di Jabodetabek dengan 20 merek mamin online dan didukung oleh 50 dapur/restoran yang telah direvitalisasi. Lookalkitchen berencana untuk terus mengembangkan jaringannya di Jakarta dan melakukan ekspansi ke kota-kota lain, termasuk Bandung, Medan dan Surabaya pada akhir tahun 2021.
Tiga Kriteria
Dalam model cloud kitchen ini ada tiga pihak yang terlibat, yaitu Lookalkitchen sebagai penyedia platform, penyedia mamin online, dan mitra restoran.
Penyedia mamin online umumnya hanya melayani pesan-antar dan sudah memiliki kehadiran yang kuat di media sosial. Melalui kerja sama dengan restoran-restoran mitra Lookalkitchen, para penyaji mamin online tidak perlu repot lagi mencari lokasi-lokasi baru supaya bisa lebih dekat dengan para pelanggan. Mereka dapat memanfaatkan dapur-dapur restoran lokal yang sudah ada dengan model “bagi-hasil” di antara ketiga pihak (Lookalkitchen, penyaji mamin online, dan restoran mitra).
"Bagi para pemilik restoran, merencanakan ulang model bisnis dan melakukan perubahan dengan cepat adalah keputusan yang tidak mudah, terutama selama masa pandemi COVID-19. Alih-alih menghabiskan lebih banyak waktu dan uang, kami menawarkan proses registrasi dan kemitraan yang tidak repot sama sekali hanya dalam waktu dua minggu. Itu sudah termasuk tahap penilaian dapur atau restoran, proses aktivasi, sampai akhirnya tersedia di semua platform pengiriman mamin online utama," kata Daniel Song, Chief Financial Officer dan Co-Founder, Lookalkitchen.
Daniel membeberkan merek-merek mamin online populer di Jabodetabek dapat menghasilkan gerai-gerai baru dalam beberapa bulan terakhir melalui Lookalkitchen. "Sehingga (penyedia mamin online) dapat membuka aliran pendapatan tambahan untuk mereka, sekaligus bisa menawarkan pilihan yang lebih banyak kepada pelanggan, tanpa biaya sewa dan biaya di muka lainnya,” ujarnya berpromosi.
Sebelum bekerja sama dengan restoran mitra, Lookalkitchen akan melakukan penilaian terlebih dulu terhadap tiga hal:
1.Dapur yang fungsional dengan area memasak dan persiapan yang memadai, dilengkapi ruang penyimpanan dan peralatan dapur dasar.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR