Smartfren siap menghadirkan layanan komersial internet mobile 5G. Bahkan, Smartfren sudah menggelar dua kali uji coba jaringan 5G dengan hasil yang cukup memuaskan bahkan lebih tinggi dibanding operator lainnya.
Kali ini Smartfren melakukan uji coba jaringan internet generasi kelima di Galeri Smartfren yang berlokasi di jalan Sabang, Jakarta Pusat.
Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys menjelaskan uji coba ini menggunakan frekuensi millimeter wave 26000 MHZ atau 26 GHz dengan lebar bandwidth yang digunakan 800 MHz dua channel.
Spektrum yang diizinkan oleh Kominfo untuk uji coba itu, menurut Merza cocok untuk menggelar jaringan 5G, karena mampu menghasilkan latensi pendek dan bandwidth yang jauh lebih besar dibandingkan pita frekuensi di bawahnya.
"Uji coba hari ini menggunakan satu spektrum yang belum pernah digunakan oleh layanan seluler manapun di Indonesia, yaitu millimeter wave di 26 GHz atau 28 GHz. Spektrum ini sangat tinggi sekali, karena sampai hari ini layanan seluler hadir paling tinggi di 2.3 ini 10x lipat. Sekarang kita lebih mendalami menguasai di mmwave karena tidak mudah dikendalikan dan latensi pendek," kata Merza saat uji coba 5G Smartfren di Jakarta.
Pada saat uji coba 5G dilakukan kecepatan internet download dengan menggunakan smartphone tembus 1,85 Gbps. Kemudian, dalam kasus menonton video YouTube dengan kualitas 4K, hampir tidak ada buffering.
Smartfren juga menguji jaringan 5G melalui remote troubleshooting melalui VR. Remote troubleshooting itu sendiri maksudnya adalah penyelidikan awal dari kendala yang terjadi di bagian pabrik yang sudah menggunakan 5G.
Sebelumnya, Smartfren juga sudah melakukan uji coba 5G di kawasan Sinarmas Marunda Plant Agribusiness and Food, Bekasi. Pada use case jaringan 5G di manufacturing tersebut kecepatan download tembus 8,5 Gbps hingga 8,7 Gbps. Sementara kecepatan upload mencapai sekitar 160 Mbps.
Di sisi lain, Merza belum mengungkap kapan Smartfren akan mengajukan Uji Laik Operasi (ULO) 5G. Menurutnya, saat ini Smartfren telah siap, tapi masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Merza tidak ingin 5G hanya sekadar untuk layanan hiburan, tapi lebih dari itu.
"Secara teknologi Smartfren siap develop atau menggelar 5G. Tapi bukan sekadar layanan 5G yang bisa dinikmati untuk melihat video atau chatting. 5G menjanjikan banyak hal oleh sebab itu pemanfaatan untuk kemajuan dan perkembangan bangsa Indonesia bukan untuk hiburan," terangnya.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR