Saat operator telekomunikasi mulai menggulirkan layanan Internet super cepat 5G di Indonesia.
Telkomsel dan Indosat Ooredoo sudah menggulirkan terlebih dahulu. Sedangkan, Smartfren masih dalam tahap uji coba.
Tentunya, kehadiran 5G membuat banyak pengguna ingin mencicipi kecepatan Internet yang tinggi dan latensi yang sangat rendah.
Namun, Anda tidak harus terburu-buru untuk beli HP 5G karena beberapa alasan berikut ini:
1. Jangkauan masih terbatas
Saat ini, jaringan 5G Telkomsel masih terbatas dalam enam area di Jakarta. Sementara, Indosat Ooredoo belum mengungkap di mana area cakupan layanan 5G mereka.
Telkomsel memang berjanji akan meningkatkan jangkauan jaringan 5G-nya di Jakarta maupun enam kota besar di Indonesia (yaitu Surabaya, Makassar, Bandung, Batam, dan Denpasar). Namun perlu dipahami, biaya investasi 5G tidaklah murah. Selama belum ada permintaan pasar yang signifikan, belum ada insentif bagi operator untuk jor-joran mengembangkan jaringan 5G.
2. Kecepatan 5G belum maksimal
Saat ini, operator 5G sebenarnya masih sekadar memanfaatkan frekuensi yang mereka miliki untuk menggelar jaringan 5G. Contohnya Telkomsel yang menggunakan frekuensi 2300MHz, dan Indosat Ooredoo yang menggunakan 1800MHz. Kedua frekuensi ini digunakan karena mereka memang memiliki hak menggunakan frekuensi tersebut.
Belum lagi jika mengingat, teknologi 5G sub-6 idealnya bekerja di spektrum 80-100MHz yang berdekatan (seperti disarankan GSMA). Saat ini, Telkomsel 5G baru bisa menggunakan spektrum 30MHz di 2300MHz.
Jika dianalogikan, teknologi 5G akan terasa "ngebutnya" jika disediakan jalanan dengan lebar 100 jalur. Namun yang ada saat ini, baru 30 jalur. Tetap akan cepat, namun belum maksimal.
3. Modem 5G integrated masih jarang
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR