Kami coba menjalankan stress test untuk mengetahui bagaimana sistem pendingin bekerja ketika laptop berbeban tinggi. Dari pengujian selama 15 menit terlihat bahwa salah satu core prosesor sempat mencapai suhu tertinggi 91° C. Namun itu tidak lama, prosesor otomatis menurunkan frekuensi kerja alias clock ke 2,8 GHz dan akhirnya suhu stabil pada 65° C. Jadi, bisa dibilang laptop ini cukup aman menjalankan beban berat. Perlu diketahui pula bahwa stress test seperti ini jarang terjadi pada aktivitas sehari-hari sehingga Anda tidak perlu khawatir.
Huawei memangkas ukuran baterainya dikarenakan ruang kosong untuk HDD SATA. Itu pula yang membuat laptop ini hanya menggunakan baterai dengan kapasitas 42 Wh yang terbilang kecil untuk sekelas laptop 15 inci.
Yang menarik, Huawei menyertakan adaptor berukuran ringkas. Dimensi dan bentuknya mirip dengan charger smartphone. Adaptor ini juga menggunakan koneksi USB Type-C sehingga bisa digunakan untuk mengisi baterai smartphone tertentu. Dengan daya 65 W, adaptor ini juga memiliki fitur fast charging sehingga bisa mengisi baterai laptop sekitar 1,5 jam saja.
Kami menguji daya tahannya menggunakan dua skenario. Yang pertama adalah menjalankan pengujian menggunakan PCMark 10 dengan skenario Modern Office dan pengaturan baterai pada pilihan Balanced. Hasilnya, baterai mampu bertahan sampai 9 jam 21 menit.
Sementara, skenario kedua dengan menjalankan video Full HD secara terus-menerus sampai baterai habis. Pengaturan baterai dipilih pada mode Performance dengan tingkat brightness 100%. Di sini baterai hanya mampu bertahan tidak sampai 3 jam. Bisa jadi disebabkan layar yang mengonsumsi daya cukup besar.
Kesimpulan
Huawei MateBook D 15 jadi laptop yang asyik buat beraktivitas berkat layarnya yang besar ditopang kinerja bagus dari prosesor Intel Core Generasi ke-10. Laptop ini memiliki tampilan sederhana, tetapi elegan. Meski lebar, dengan dimensi dan bobotnya, Huawei MateBook D 15 masih enak dibawa saat beraktivitas di luar ruangan. Selain itu, aneka fasilitas tambahan yang disediakan cukup menyenangkan, misalnya saja sensor sidik jari dan Huawei Share. Hanya saja, daya tahan baterainya pada kondisi tertentu kurang lama.
Plus: Desain minimalis elegan, dimensi tipis dan bobot ringan, layar IPS Full HD, performa baik, posisi webcam unik, ada Huawei Share, tombol power dengan fungsi tambahan sensor sidik jari, adaptor ringkas dengan fitur fast charging dan bisa digunakan untuk smartphone.
Minus: Daya tahan baterai kurang lama, sekitar area kibor terlampau banyak ruang tersisa, kibor tanpa backlight, ada opsi HDD SATA tanpa disediakan konektor yang sesuai.
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR