Startup di bidang marketplace B2B (business-to-business) untuk fast moving consumer goods (FMCG), GudangAda, mengumumkan telah melakukan putaran pendanaan Seri B dan berhasil mengantongi dana lebih dari US$100 juta (sekitar Rp1,5 triliun).
Pendanaan tersebut dipimpin oleh Asia Partners dan Falcon Edge. Investor sebelumnya yakni Sequoia Capital India, Alpha JWC, dan Wavemaker juga turut berpartisipasi pada putaran pendanaan yang mengalami kelebihan permintaan atau melampaui target pendanaan sebesar US$75 juta tersebut.
Secara total, pendanaan yang telah didapatkan GudangAda hingga saat ini telah menembus US$135 juta.
Dana segar tersebut akan digunakan GudangAda untuk menambah jumlah tim dan memperkuat ekosistem perusahaan, seperti layanan logistik, sistem pembayaran (POS/SaaS), pemasaran, data, dan layanan keuangan.
GudangAda juga berencana memperkuat posisinya dengan mengembangkan teknologi artificial intelligence/AI agar dapat menawarkan layanan personalisasi terbaik bagi para UMKM.
“Kami sangat senang memiliki kesempatan untuk bermitra dengan dua investor kelas dunia. Asia Partners dan Falcon Edge yang memiliki rekam jejak luar biasa dalam mendukung perusahaan portofolio, terutama di area di mana kami perlu memacu pertumbuhan.”
“Kami sekarang berada di posisi yang tepat untuk memberdayakan seluruh pemain rantai pasokan, mulai dari produsen, distributor, grosir hingga pengecer di seluruh Indonesia, dengan hampir setengah juta pengguna di lebih dari 500 kota tingkat-1 hingga tingkat-3 dan mengembangkan model monetisasi yang komprehensif dengan ekosistem yang lengkap,” kata Stevensang, CEO GudangAda.
Saat ini, aplikasi GudangAda digunakan oleh lebih dari setengah juta UMKM di seluruh Indonesia yang melibatkan lebih dari 3 juta orang pekerja.
Sejak diluncurkan pada pertengahan tahun 2020, layanan GudangAda logistik meningkat dua kali lipat setiap dua bulan.
Menerapkan konsep bisnis asset-light dan capital-efficient, GudangAda telah bekerja sama dengan para pemilik bisnis kendaraan dan gudang, termasuk juga di antaranya dengan UMKM member GudangAda.
Di luar kerja sama tersebut, GudangAda juga menawarkan sistem layanan manajemen transportasi dan gudang yang dinamis untuk memudahkan mitra mendigitalisasi bisnisnya.
Menawarkan one-stop solution kepada UMKM Indonesia, GudangAda telah memperluas kategori produknya ke segmen obat-obatan atau farmasi, kemasan, peralatan rumah tangga, dan alat tulis.
Ekspansi kategori ini didorong melalui kemitraan end-to-end (E2E) dengan prinsipal, distributor, pedagang besar, dan eceran di dalam rantai pasokan.
Sejak ekspansi dilakukan di awal tahun 2021, puluhan ribu UMKM telah bertransaksi dalam kategori baru tersebut.
Sejak akhir tahun 2020, GudangAda telah memberdayakan dan menghubungkan prinsipal dengan UMKM di seluruh Indonesia, agar mereka dapat terus memperluas cakupan distribusinya.
Hingga saat ini GudangAda telah bermitra secara resmi dengan lebih dari 65 prinsipal, termasuk prinsipal lokal, nasional, dan multinasional, seperti Sido Muncul, Sasa, dan Reckitt Benckiser. GudangAda berencana memperluas kerja samanya dengan lebih banyak prinsipal ke depannya.
Baca Juga: Shox Rumahan: E-commerce Penyedia Kebutuhan Rumah yang Targetkan Komunitas Perdesaan
Baca Juga: Pendaftaran Program Startup Studio Indonesia Batch 3 Dibuka, Berminat?
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR