AWS (Amazon Web Services) adalah pionir dalam cloud computing di dunia. AWS selalu menjadi pemimpin pada pasar IaaS (infrastructure as a service) global, termasuk pada tahun 2020 kemarin dengan pangsa pasar sekitar 41% (versi Gartner).
Keberhasilan AWS itu diklaim AWS tak sekadar karena mereka pionir, namun juga karena AWS menawarkan layanan dan solusi yang paling luas dan dalam. Dengan begitu, ada banyak aplikasi atau layanan digital yang bisa dibangun menggunakan AWS.
Yang menarik, AWS juga menyediakan layanan cloud gratis yang yang disebut dengan Free Tier.
Lalu, apa itu AWS Free Tier? Tercermin dari namanya, AWS Free Tier memberikan pengguna kesempatan untuk menjelajahi dan mencoba berbagai layanan AWS secara gratis. Tentunya sebagai pengguna level gratis alias pengguna gratisan, terdapat batasan-batasan akan layanan AWS yang bisa digunakan oleh pengguna AWS Free Tier bersangkutan. AWS menyebutkan Free Tier mengandung tiga jenis penawaran berbeda, yakni 12-month Free Tier, Always Free offer, dan short term trial.
Jenis penawaran pertama, 12-month Free Tier alias 12 bulan Tingkat Gratis, membolehkan pengguna AWS Free Tier untuk menggunakan layanan AWS tertentu alias produk AWS tertentu sampai batasan tertentu secara gratis dalam satu tahun sejak tanggal pembuatan akun. Contoh dari batasan yang dimaksud seperti jumlah kapasitas storage alias media simpan yang digunakan pada layanan sehubungan storage.
Always Free offer alias penawaran Selalu Gratis membolehkan pengguna AWS Free Tier untuk menggunakan layanan AWS tertentu sampai batasan tertentu secara gratis selama pengguna itu tetap merupakan konsumen AWS. Batasan pada Always Free offer juga menyerupai pada 12-month Free Tier.
Sementara, short term trial alias uji coba singkat membolehkan pengguna AWS Free Tier untuk menggunakan layanan AWS tertentu dalam jangka waktu tertentu atau sampai sebanyak satu kali. Batasan yang diterapkan bergantung dari layanan AWS yang dicoba.
Bagaimana jika batasan yang ada terlewati? Bagi pengguna AWS Free Tier yang penggunaannya melewati batasan yang ditetapkan pada AWS Free Tier, pengguna bersangkutan hanya perlu membayar kelebihan yang dimaksud sesuai tarif layanan standar ala pay-as-you-go.
Beberapa layanan yang termasuk pada 12-month Free Tier adalah Amazon EC2 untuk compute, Amazon S3 untuk storage, dan Amazon RDS untuk database alias basis data. Amazon EC2 memiliki batasan seperti 750 jam per bulan, Amazon S3 memiliki batasan seperti 5 GB, dan Amazon RDS mempunyai batasan antara lain 750 jam instance (db.t2.micro) per bulan.
Layanan yang termasuk pada Always Free offer seperti AWS Lambda yang merupakan compute, AWS Storage Gateway yang merupakan storage, dan Amazon DynamoDB yang merupakan database. Batasan AWS Lambda antara lain 1 juta request per bulan, batasan AWS Storage Gateway adalah 100 GB, dan batasan Amazon DynamoDB seperti 25 GB kapasitas storage.
Adapun layanan yang termasuk pada short term trial antara lain Amazon Lightsail untuk compute, Amazon SageMaker untuk machine learning, dan Amazon QuickSight untuk analytics. Amazon Lightsail memiliki batasan seperti 3 bulan, Amazon SageMaker mempunyai batasan antara lain 2 bulan, dan Amazon QuickSight memiliki batasan antara lain 30 hari.
Pendek kata, AWS Free Tier memungkinkan Anda belajar atau menjajal layanan cloud computing tanpa harus keluar modal. Ada banyak layanan yang bisa Anda buat, seperti membuat sebuah website seperti yang diajarkan Petra Barus, Developer Advocate AWS Indonesia pada webinar InfoKomputer beberapa waktu lalu.
Jika ingin belajar soal AWS Free Tier dan apa saja yang bisa dilakukan, simak video di bawah ini. Dijamin, Anda akan menjajal lebih banyak layanan gratis yang disediakan AWS Free Tier ini.
KOMENTAR