Apple memiliki basis pengguna yang loyal dan fantastis. Meskipun sistem operasi iOS bukan terbanyak di dunia, tetapi penggunanya cukup setia. Apalagi, Apple menciptakan ekosistem perangkat Apple yang saling terhubung dan terintegrasi.
Tak heran, Google pun harus mengeluarkan uang dalam jumlah yang besar supaya mesin pencarinya atau browser-nya menjadi pilihan default di perangkat iPhone dan gadget Apple lainnya. Pada 2020, Google membayar Apple sebesar 10 miliar dollar AS atau sekitar Rp 144,2 triliun. Tahun ini, Google mengeluarkan biaya naik 15 miliar dollar AS atau sekitar Rp 216,3 triliun untuk Apple supaya mesin pencarinya menjadi pilihan default.
Bahkan, biaya yang harus dikeluarkan Google akan naik menjadi 20 miliar dollar AS atau sekitar Rp 260 triliun hingga Rp 288 triliun pada tahun depan. Uang besar itu merupakan biaya Traffic Acquisition Cost (TAC) yang dibayarkan Google ke Apple untuk mendapatkan trafik ke mesin pencari miliknya. Informasi itu pertama kali diungkap oleh situs Ped30 yang mengacu pada laporan investor.
Analis Bernstein Research, Toni Sacconaghi mengatakan Google wajib mengeluarkan biaya besar ke Apple supaya Apple tidak berpaling ke perusahaan mesin pencari para kompetitor seperti Microsoft yang memiliki mesin pencari Bing.
"Berdasarkan hasil penelitian kami sebelumnya, Google kemungkinan rela membayar ini untuk memastikan Microsoft tidak akan mengalahkannya," kata Sacconaghi seperti dikutip Phone Arena.
Transaksi itu sangat menguntungkan kedua belah pihak. Google mendapatkan mesin pencarinya menjadi default dan Apple dapat meyakinkan para investornya bahwa Apple dapat memperoleh banyak keuntungan selain penjualan produknya.
Sacconaghi mengungkap ada dua potensi risiko dari kenaikan biaya tersebut. Pertama adalah risiko regulasi, yang diartikan bahwa Google mungkin saja akan kehilangan lisensi untuk tetap beroperasi. Meski begitu, ia menyatakan bahwa hal ini mungkin tidak akan terjadi dalam waktu dekat.Risiko kedua adalah Google bisa saja meminta Apple untuk menurunkan harga atau bahkan tidak akan lagi membayar biaya dengan nominal tinggi tersebut,
Pernah Digugat
Google sendiri pernah menghadapi gugatan terkait upayanya agar Google Search menjadi mesin pencari default di perangkat Apple. Departemen Kehakiman AS (DOJ) menggugat Google dengan tuduhan melakukan praktik monopoli.
Dalam dokumen pengajuan gugatan tersebut, DOJ menudung bahwa Google membayar Apple 8-12 miliar dollar AS, agar mesin pencarinya menjadi pilihan default di iPhone dan gadget Apple lainnya.
Sebab, menurut dokumen gugatan DOJ, perangkat-perangkat Apple merupakan salah satu pasar terbesar bagi Google. Disebutkan bahwa Google memperkirakan hampir setengah dari trafik mesin pencarinya berasal dari perangkat Apple.
Source | : | Phone Arena |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR