“Penerapannya masih bertahap. Namun, kegiatan operasional kita sudah terasa semakin mudah. Di sisi lain, serangannya (siber) pun luar biasa,” kata Iwan.
Menurut Iwan, dalam sehari, kantor Ditjen Pajak pusat dapat menerima ratusan ribu serangan siber. Selain percobaan meretas yang dapat menyebabkan kebocoran data publik, serangan tersebut juga berusaha melumpuhkan seluruh sistem informasi yang terintegrasi.
“Maka itu, cyber security itu bagaikan rem. Kami punya security operation center (SOC) yang dapat mendeteksi jenis serangan dan melihat asalnya dari dalam atau luar. Kemudian, bisa ditangani saat itu juga sebelum masuk ke sistem,” ujar Iwan.
Baca Juga: Indosat Berikan Lebih Dari 39.000 Beasiswa Lewat Program IDCamp
Dengan bantuan teknologi machine learning dan artificial intelligence (AI), SOC juga dapat merekam pola-pola serangan. Dengan begitu, sistem dapat mendeteksi lebih dini jika serangan yang serupa datang lagi.
Peran sistem cyber security juga esensial pada industri perbankan dan finansial. Menurut Kepala Manajemen Keamanan Informasi PT Bank Danamon Indonesia, Tbk Wahyu Agung Prasetyo mengatakan, dibutuhkan SOC untuk menjamin keamanan data nasabah di setiap core system.
“SOC juga membantu mendeteksi aplikasi perbankan kami yang berbasis digital supaya tidak rentan terhadap malware. Kemudian, juga mendeteksi bila ada aplikasi doppelganger (tiruan) yang kemungkinan bisa di-install siapa saja, lalu berujung pada phising dan penipuan,” papar Wahyu.
Penerapan cyber security, menurut Wahyu, juga sejalan dengan konsep keamanan 3T, yakni to be safe, to be aware, dan to be resistant.
Baca Juga: Gandeng OVO, Indosat Ooredoo Hadirkan Kanal Pembayaran Digital Baru
Pada perusahaan start-up berbasis digital seperti DANA, sistem cyber security juga memegang peran penting bagi keberlangsungan kegiatan operasional perusahaan.
Menurut Vice President Information Security DANA Andri Purnomo, salah satu aspek yang menjadi perhatian adalah adopsi teknologi yang kompleks untuk menjalankan konsep personifikasi bisnis.
“Personifikasi itu sendiri mengadopsi teknologi seperti AI dan machine learning untuk membangun analytic yang lebih presisi sehingga kami bisa melakukan campaign secara tepat ke konsumen yang tepat,” kata Andri.
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR