Begitu satu area atau satu kelompok meningkatkan satu proses, kelompok berikutnya menginginkan proses selanjutnya juga menjadi lebih baik. Ini kembali ke paralel yang sama dalam automasi software. Bagaimana kita bisa terus memperoleh efisiensi, lebih banyak keuntungan, atau manfaat dari apa yang kita lakukan.
Automasi, Dari Hybrid Cloud Hingga Edge
Perusahaan juga memandang hybrid cloud untuk mengubah TI, tetapi Anda tidak dapat banyak bicara tentang cloud tanpa automasi karena keduanya sangat berhubungan.
Mungkin ada yang berpendapat cloud hanyalah data center terkelola di mana Anda mengalihdayakan perangkat keras dan melakukan provisioning. Namun mereka mengabaikan nilai komputasi awan--kemampuan untuk bekerja dengan platform umum dan benar-benar memanfaatkan Infrastruktur sebagai kode (Infrastructure as a Code/IaC). Yaitu, kemampuan untuk mengotomatisasi hal-hal yang biasa kita lakukan sendiri di lingkungan milik kita sendiri, atau mengirimkan tiket ke penyedia layanan terkelola.
Tanpa otomatisasi, Anda tidak memperoleh keunggulan cloud computing pada skala apapun. Dan saat kita melihat masa depan komputasi dan pentingnya komputasi edge, otomatisasi bahkan jadi lebih penting.
Saat kita masih mencari tahu apa arti “komputasi edge”--coba Anda tanyakan kepada 10 orang tentang itu sekarang, dan Anda akan mendapatkan 11 jawaban--memiliki kemampuan untuk mengelola perangkat edge dan perangkat Internet of Things (IoT) yang jumlahnya ratusan atau ribuan (lebih) tidak hanya mensyaratkan tapi membutuhkan automasi. Kita tidak bisa memanfaatkan semua fungsi cloud dan komputasi edge tanpa mengadopsi dan mengimplementasikan kemampuan-kemampuan baru untuk mengelolanya.
Untuk memanfaatkan semua kemampuan ini sepenuhnya, kita membutuhkan konsistensi dalam
platform operasional, inilah alasan kenapa kita mulai melihat teknologi seperti Kubernetes diperluas ke edge. Namun kita masih harus mengotomatisasi hingga last mile untuk melakukan hal yang spesifik.
Baik Cloud atau Edge, kuncinya adalah konsistensi. Kita harus menghadirkan konsistensi platform melalui alat/tool dan kemampuan di semua lokasi sehingga mereka yang menggelar aplikasi menggunakan perangkat tersebut dan mesin yang terhubung di tempat tersebut dapat melakukan tugasnya dan tidak tergantung pada upaya untuk memahaminya, juga cara menggelar, cara mengelola dan cara mengkonfigurasinya.
Setelah Automasi, Apa Lagi?
Bagaimana masa depan (sistem) terotomatisasi? Siapa yang harus terlibat dan apa manfaat yang akan diperoleh?
Kesalahan umum yang terjadi saat organisasi memulai perjalanan automasinya adalah pendapat bahwa automasi menguntungkan hanya orang yang melakukan automasi. Kalaupun hal itu benar, akan menjadi benar-benar kuat ketika Anda tawarkan automasi ke tim-tim lainnya.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR