Microsoft hampir mangakuisisi aplikasi video TikTok pada tahun lalu. CEO Microsoft Satya Nadella menceritakan kronologis Microsoft hampir membeli bisnis aplikasi video pendek milik ByteDance.
Akhirnya, akuisisi cabang operasional TikTok di AS tak pernah dibeli oleh siapa pun dan Presiden AS Joe Biden mencabut larangan aplikasi itu pada Juni 2021.
Microsoft memang santer akan membeli cabang operasional TikTok di AS pada Agustus 2020, menyusul tekanan pemerintah AS yang kala itu masih dipimpin Donald Trump.
Trump sendiri mengancam akan memblokir aplikasi video pendek itu dari toko aplikasi Android dan iOS, jika perusahaan induknya ByteDance enggak segera menjual TikTok ke perusahaan AS. Trump beralasan TikTok menjadi ancaman keamanan AS karena diduga membagikan data-data masyarakat AS ke China.
Nadella mengatakan Microsoft memulai pembicaraan tentang akuisisi TikTok pada 2019 dan kesepakatan pembelian itu gagal pada September 2020. Microsoft batal membeli TikTok usai aplikasi tersebut memilih Oracle sebagai mitra cloud server aplikasinya. Nadella juga menegaskan TikTok yang pertama kali menawarkan dirinya ke Microsoft karena tertarik dengan layanan cloud mereka.
"Pertama-tama kamu harus ingat, TikTok yang menawarkan diri kepada kami, bukan kami yang mendatangi TikTok," kata Nadella di Code Conference di California, AS seperti dikutip Reuters.
Nadella mengatakan CEO ByteDance Zhang Yiming tertarik dengan layanan Microsoft terkait dengan moderasi konten dan keselamatan anak. Microsoft telah mengembangkan layanan moderasi konten dan keselamatan melalui konsol Xbox dan media sosial bisnis LinkedIn. Selain itu, TikTok menilai akuisisi itu dapat meredakan hubungannya dengan pemerintahan Trump.
Di sisi lain, Nadella menilai TikTok mungkin cocok sebagai mitra Microsoft karena aplikasi tersebut adalah platform sosial berbasis cloud yang sangat memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan memiliki kesamaan area fokus dengan pihaknya.
“Ini adalah produk yang menarik,” kata Nadella.
Akhirnya TikTok memberi tahu Microsoft tidak akan melanjutkan kesepakatan akuisisi dengan Microsoft. Belakangan, pemerintah AS di bawah Trump melupakan tenggat waktu larangan TikTok di AS. Perintah eksekutif Presiden AS untuk memblokir TikTok kemudian dicabut oleh Presiden Joe Biden pada tahun ini.
“Ada suatu periode ketika saya berpikir (pemerintah AS) memiliki serangkaian persyaratan tertentu, (tetapi) itu hilang begitu saja,” ungkap Nadella.
Satya Nadella mengatakan dia belum mencari tahu apa yang terjadi dengan TikTok dan Oracle. Namun, dia secara implisit mengatakan bahwa kini Microsoft sudah tidak tertarik membeli TikTok.
"Tidak, pada titik ini saya senang dengan apa yang saya miliki," tegas Nadella.
ByteDance belum menanggapi klaim Nadella ini, menurut laporan Reuters.
Source | : | Reuters |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR