Ingin mendorong transformasi digital yang memanfaatkan 5G, di ajang Mobile 360 Asia Pasifik, GSM Association (GSMA) hari mengumumkan terbentuknya Komunitas Industri 5G Asia Pasifik atau APAC 5G Industry Community.
GSMA memperkirakan 5G akan berkontribusi sebesar US$2,2 triliun terhadap perekonomian dunia di tahun 2034. Kontribusi yang besar ini utamanya datang dari penerapan teknologi baru yang memanfaatkan 5G untuk bertransformasi digital, yaitu Industry 4.0 dan enterprise 4.0.
Dan ekosistem baru yang dibentuk GSMA ini akan menjadi bagi wadah bagi mereka yang mencari peluang untuk menghadirkan Industri 4.0 dan transformasi digital melalui jaringan 5G, layanan edge-cloud, enterprise IoT, dan penerapan Artificial Intelligence.
Komunitas ini mengundang para pemangku kepentingan di seluruh rantai nilai, termasuk pemerintah dan lembaga-lembaga, asosiasi industri, penyedia jaringan seluler, perusahaan dan pemain industri, penyedia solusi, analis, dan konsultan untuk bergabung.
Komunitas ini membentuk 3 Industry Interest Group yang terdiri dari kelompok Manufacturing, Healthcare dan Logistics, pelabuhan dan transportasi. Kelompok ini terbuka untuk partisipasi industri.
Komunitas Industri 5G APAC terdiri dari 12 anggota yang Berkontribusi, serta komunitas pasar berkembang IoT dan 5G yang ada, yang memiliki lebih dari 500 anggota yang berada di lebih dari 30 negara. Anggota Komunitas Industri 5G APAC, k AIS, Axiata, DEPA, DHL, Globe, Huawei, Kominfo, Maxis, MDEC, Schneider Electric, Telkomsel, dan, Viettel.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR