Apple telah mengeluarkan kebijakan pelacakan aplikasi atau 'App Tracking Transparency' (ATT) pada April 2021 yang rupanya kebijakan itu merugikan para pembuat aplikasi media sosial hingga 9,85 miliar Dolar AS atau setara Rp140,2 triliun.
Sebelumnya Apple mengumumkan kebijakan transparansi pelacakan aplikasi, yang diberi nama ATT yang mengharuskan aplikasi meminta izin untuk melacak data pengguna. Kebijakan tersebut mulai berlaku April 2020, yang bisa melarang aplikasi melacak pengguna jika mereka memilih untuk tidak ikut.
Investigasi Financial Times mengungkapkan perubahan praktik pengaturan privasi pengguna Apple berdampak besar pada aplikasi media sosial seperti Snapchat, Facebook, hingga YouTube karena kebijakan itu tegas melarang aplikasi media sosial untul melacak aktivitas pengguna.
Facebook menjadi perusahaan yang paling mengkritik kebijakan tersebut karena Facebook menjadi media sosial yang paling banyak kehilangan uang akibat aturan itu. Snapchat memiliki kerugian yang paling tidak menguntungkan karena tidak memiliki layanan versi desktop.
“Beberapa platform terkena dampak besar akibat ATT, terutama Facebook karena harus membangun kembali strategi mereka dari awal,” ujar konsultan iklan digital Eric Seufert seperti dikutip The Verge.
Setidaknya dibutuhkan waktu satu tahun untuk membangun infrastruktur baru hingga kerangka kerja sebelum diterapkan pada banyak pengguna mengatasi dampak penerapan kebijakan ATT.
Kebijakan Apple itu dinilai mendorong para platform aplikasi menjadi lebih kreatif terkait iklan- iklan mereka. Ini bisa berpotensi pada dua hal antara pengembangan difokuskan di perangkat Android atau investasi yang lebih mendalam di bisnis iklan bersama Apple.
“Kami harus membangun kembali mesin mereka dari awal sebagai akibat dari ATT dan itu membutuhkan waktu setidaknya satu tahun untuk membuat Infrastruktur baru”. Ujar konsultan adtech Eric Seufert mengatakan kepada Financial Times.
Karena nantinya Facebook harus membuat Alat dan kerangka kerja baru untuk dikembangkan dari awal dan diuji secara ekstensif sebelum diterapkan ke banyak pengguna. Dengan kebijakan baru Apple akan memaksa platform sosial dan aplikasi lain untuk menjadi lebih kreatif dengan menyajikan iklan mereka kepada pengguna.
Pihak Apple sudah menanggapi kritik dari Facebook sebelumnya,dengan berkata “membela pengguna kami,” gagasan dari Apple melalui The Verge, bahwa mengklaim perubahan tersebut akan membatasi kemampuan bisnis untuk menjalankan iklan yang dipersonalisasi dan menjangkau pelanggan mereka secara efektif.
“Kami percaya bahwa ini adalah masalah sederhana untuk membela pengguna kami. Pengguna harus tahu kapan data mereka dikumpulkan dan dibagikan di aplikasi dan situs web lain — dan mereka harus memiliki pilihan untuk mengizinkannya atau tidak. Transparansi Pelacakan Aplikasi tidak mengharuskan Facebook mengubah pendekatannya untuk melacak pengguna dan membuat iklan bertarget” Pernyataan Apple melalui The Verge.
Source | : | The Verge |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR